Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Runway Bandara Kertajati Terbakar, Ini Sejarah Pembangunannya...

Kompas.com - 29/09/2019, 13:44 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di kawasan Bandara Kertajati, Jawa Barat pada Sabtu, 28 September 2019.

Kobaran api tampak di ujung landas pacu (runway) atau 100 meter di belakang gudang kargo.

Akibat kebakaran itu, penerbangan maskapai Lion Air JT 950 rute Batam-Kertajati dan JT 902 rute Deliserdang-Kertajati dialihkan untuk mendarat menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Meski demikian, kebakaran dapat dipadamkan oleh Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK).

Berikut sejarah Bandara Kertajati:

Sejarah Awal

Rencana pembangunan Bandara Kertajati diketahui sudah ada sejak tahun 2003 silam.

Harian Kompas, 18 September 2004 memberitakan, Pemerintah Provinsi Jabar telah mengajukan pembangunan bandara baru di luar Bandung kepada Menteri Koordinator Perekonomian.

Bandara bertaraf internasional tersebut akan dibangun di Desa Palasah Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Bandara ini diharapkan mampu meringankan beban Bandara Husein Sastranegara Bandung dan Bandara Soekarno-Hatta Jakarta yang tidak memungkinkan lagi untuk dikembangkan.

Namun, pembangunan bandara tersebut sempat mendapat kritikan karena lokasinya berdekatan dengan daerah lain yang telah memiliki bandara komersil.

Tercatat ada 2 bandara yang berada di dekat Majalengka, yaitu Bandara Husein Sastranegara (Bandung) dan Bandara Nusawiru (Ciamis).

Meski telah direncanakan sejak tahun 2004, pembangunanan ini tak kunjung terealisasi hingga tahun 2015.

Baca juga: Garuda Indonesia Larang MacBook Pro Masuk Pesawat, Ini Alasannya...

Pembangunan

Harian Kompas, 23 Januari 2007 menyebutkan, Rencana pembangunan bandar udara (bandara) Kertajati sebagai penyokong bandara internasional Jawa Barat dipercepat dari
tahun 2012 menjadi 2010.

Akan tetapi, masalah pembebasan lahan tak kunjung selesai menjadi salah satu penghambat pembangunan bandara ini.

Hingga pada akhirnya mega proyek bandara ini mulai dibangun pada akhir Desember 2015.

Dikutip dari Harian Kompas, 12 Januari 2016, Pembangunan Bandara Kertajati ini terbagi menjadi dua, yaitu fasilitas sisi udara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Perhubungan dan fasilitas sisi darat yang menjadi tanggung jawab PT BIJB.

Dengan menggunakan konsep aetropolis, pembangunan bandara ini juga terintegrasi dengan pembangunan Kota Bandara Kertajati seluas 3.200 hektare.

Peresmian

Penantian panjang Bandara Kertajati akhirnya berakhir di tahun 2018.

Bandara kebanggaan warga Jawa Barat ini resmi beroperasi pada 24 Mei 2018, seperti dikutip dari Kompas.com (25/5/2018).

Peresmian pengoperasian bandara tersebut ditandai dengan pendaratan pertama atau historical landing.

Bandara Kertajati menjadi satu-satunya bandara di Indonesia yang pengelolaannya dilakukan BUMN (PT Angkasa Pura II) dan BUMD (PT BIJB, BUMD milik Pemprov Jabar).

Selain itu, bandara ini juga menjadi bandara di daerah yang paling luas dan besar.

Baca juga: [FAKTA] Garuda Indonesia Larang Penumpang Bawa MacBook Pro Masuk Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com