Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti di Muaro Jambi, Langit Merah saat Senja Pertanda Polusi Udara Tinggi

Kompas.com - 22/09/2019, 18:08 WIB
Retia Kartika Dewi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena langit merah yang terjadi di Desa Pulau Mentaro, Kecamatan Ilir, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi membuat perhatian bagi masyarakat Indonesia.

Pasalnya, perubahan warna langit ini sebelumnya belum pernah dialami di wilayah Jambi.

Di sisi lain, perubahan warna langit ini dapat dikaitkan dengan warna kemerahan saat senja atau menjelang malam.

Lantas, apa sebenarnya penyebab warna kemerahan yang sering kita tonton saat senja karena keindahan warna tersebut?

Staf Pertunjukan Planetarium di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Widya Sawitar mengungkapkan bahwa fenomena alam dari perubahan warna langit ini dinilai sebagai tolak ukur polusi udara.

Menurutnya, peristiwa sunset atau terbenam matahari seringkali membuat masyarakat terpesona dengan keindahan gradasi cahaya yang berwarna ungu, merah mudah, dan oranye.

"Kadang kita lihat warnanya oranye, kadang pink. (Fenomena) ini sebenarnya menakutkan. Lebih karena polutan," ujar Widya saat peliputan gerhana bulan di Taman Ismail Marzuki pada Sabtu (28/7/2019).

Sementara itu, Widya menyampaikan bahwa polusi udara di Jakarta bisa dilihat secara visual jika kita mengamatinya dengan pergi ke luar kota Jakarta sekitar pukul 5-6 sore dan mencari wilayah yang luas.

Di saat itulah kita bisa melihat kenampakan Jakarta dikelilingi kerudung asap.

Tidak hanya itu, cara lain yang bisa dilakukan untuk mengetahui makna dibalik keindahan warna merah di langit, karena polusi, yakni saat take-off pesawat pada pukul matahari terbenam.

"Kalau cahaya matahari jatuhnya tepat, bagus banget cahayanya. Kelihatan bagus dari luar tapi
sebenarnya bahaya yang ada di dalamnya," ujar Widya.

Baca juga: Pengamat: Gerhana Bulan Merah Indikator Polusi Udara

Fenomena kemerahan saat gerhana bulan

Selain itu, peristiwa lain yang bisa kita amati mengenai perubahan warna langit, yakni saat
gerhana bulan yang terkadang bulan nampak berwarna kekuningan hingga kemerahan.

Astronom sekaligus narator Planetarium dan Observatoriumm Jakarta, Cecep Nurwendaya
mengungkapkan, warna merah pada bulan yang mengalami proses gerhana dapat menjadi indikator kualitas udara di suatu daerah.

"Semakin kotor polusi di tempat kita, maka semakin 'indah' warna gerhana," ujar Cecep.

Apabila warna merah pada bulan saat terjadi gerhana justru sangat pekat, menandakan kota tersebut memiliki tingkat polusi yang tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com