Hamburan Rayleigh, imbuhnya merupakan elastis pada cahaya oleh partikel-partikel mikro/nano di udara yang ukurannya lebih kecil dari panjang gelombang cahaya tampak.
Marufin mengungkapkan fenomena ini umum dijumpai. Rayleigh menjadi penyebab langit berwarna biru pada siang hari dan memerah kala senja atau fajar.
Kasus di Jambi, sambungnya kepadatan partikel-partikel mikro/nano di udara cukup besar sehingga lebih padat ketimbang konsentrasi partikel pada udara normal.
"Karena lebih padat, maka berkas cahaya Matahari yang melewatinya akan dihamburkan khususnya pada panjang gelombang pendek (spektrum biru dan sekitarnya) hingga medium (spektrum hijau dan sekitarnya)," kata dia.
Sehingga, hanya menyisakan panjang gelombang panjang (spektrum merah dan sekitarnya) yang dapat menerus sampai ke permukaan bumi.
Hal itulah yang membuat langit tampak berwarna kemerahan yang terlihat seperti di Muaro Jambi.
Baca juga: Langit Merah di Jambi Dikenal dengan Hamburan Rayleigh, Ini Penjelasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.