Konsep ini bisa dilacak ke India sekitar 2000 tahun lalu. Guru spiritual India, Rajneesh atau Osho menulis dalam bukunya Alchemy of Yoga (2005), konsep past life regression dikenal dengan prati-prasav atau lahir kembali.
Penemunya, seorang bijak bernama Patanjali, merumuskan bahwa masalah saat ini bisa dilakukan dengan mengunjungi memori dari kehidupan lampau. Ajaran ini diakui di agama Hindu dan Buddha.
Baca juga: Betulkah Reinkarnasi Tidak Ada? (3) Ide Kelahiran Kembali dalam Sejarah Pemikiran Manusia
Lalu, bagaimana dengan mereka yang agamanya tak meyakini adanya reinkarnasi?
"Percaya tak percaya itu urusan belakangan. Yang penting dia merasa lebih baik setelah melakukan hipnoterapi," kata Heri.
Banyak klien Heri, termasuk Louisa, menganut agama yang tidak mempercayai reinkarnasi. Mengikuti hipnoterapi dengan metode past life regression ala Heri tak mengubah keimanan seseorang.
Selain menyembuhkan trauma dan ketakutan, Heri mengatakan, hipnoterapi dengan pendekatan past life regression juga bisa menguak talenta individu yang mungkin belum disadari.
Berbeda dengan Heri yang memang menawarkan hipnoterapi untuk mengunjungi kehidupan lampau, hipnoterapis Adi W Gunawan justru menentangnya.
"Kalau di lembaga kami, leading klien ke past life itu masuk malpraktik," ucap dia.
Adi menolak klien yang hanya sekadar ingin tahu siapa dirinya di kehidupan sebelumnya. Sebab jika diarahkan, ada kemungkinan klien malah akan mengalami cryptomnesia atau bias memori.
Memori yang muncul bisa jadi adalah memori palsu yang sebenarnya tidak ada. Selain bahaya terjebak dalam memori palsu, ada juga risiko munculnya trauma baru, hingga goyahnya iman.
Dari sekitar 3.000 klien yang ditanganinya sejak 2005, hanya 14 yang mengaku traumanya berasal kehidupan sebelumnya. Mereka semua menceritakannya secara spontan tanpa diminta.
Menariknya, dari 14 kliennya yang bisa mengingat kehidupan masa lampau, ada juga yang memeluk agama yang tidak memiliki konsep reinkarnasi.
Menurut Adi, kliennya itu adalah seorang perempuan. Ia memiliki ketakutan untuk masuk ke mesin MRI guna melakukan scan.
Saat dihipnosis, klien itu mengingat dirinya sebagai seorang anak kecil bernama Rita berusia 5 tahun di Australia pada tahun 1904. Rita ikut kedua orangtuanya kerja di tambang yang banyak terowongan dan lubang.
"Kalau keluar manjat terowongan harus ditarik ke atas, itu sempit dan sesak. Makanya sekarang kalau dipeluk dari belakang dia suka panik. Saat ini muncul, saya biarkan, ini metafora bawah sadar, saya tidak dalam kapasitas menjawab ini benar atau tidak," ujar Adi.