Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ngamen Ilustrasi" Aksi Komunitas Komik Riau Bantu Lindungi Warga dari Kabut Asap

Kompas.com - 14/09/2019, 07:45 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabut asap yang muncul akibat residu dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pekanbaru, Riau membuat sejumlah warga mengalami kesulitan melihat jarak pandang jalan, terutama bagi pengendara bermotor.

Diketahui, karhutla ini terjadi sejak Selasa (10/9/2019).

Tidak hanya kesulitan melihat jarak pandang, kabut asap ini juga membuat warga mengalami sesak napas.

Mengetahui hal itu, salah satu akun Twitter @dhanypramata mengunggah twit berisi ajakan aksi solidaritas dari komunitas Komik Riau terhadap kabut asap pada Jumat (13/9/2019).

Sekumpulan pembuat komik yang tergabung dalam komunitas Komik Riau mengadakan donasi "Ngamen Ilustrasi" guna membantu masyarakat yang terdampak kabut asap.

"Kami mengadakan donasi ilustrasi seperti ini, di mana ilustrasi yang dibuat itu merupakan kartun atau tidak realis," ujar anggota Komik Riau, Kartika Tri Purnama saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/9/2019).

Baca juga: Riau Dikepung Kabut Asap, Greenpeace: Ini Indikasi Kegagalan Pemerintah

Kartika menjelaskan bahwa pihaknya mengumpulkan semua orang yang ingin berdonasi terlebih dulu selama 3 hari, terhitung mulai Jumat-Minggu (13-15/9/2019).

Kemudian, para pemesan ini diperbolehkan memilih seorang ilustrator dari 15 ilustrator yang turut membantu aksi ini, yakni @komiksiomet, @barryekolesmana, @k.art.ikaa, @syarfannafian, @yosidwiharini, @sikacamatagila, @selasiban_komik, @alfariziand, @quote_komiik, @marilhaphap, @aadoyy, @keichanart, @naabchoco, @si.hiya, dan @rizkom.ik.

"Calon pemesan memilih apakah mereka ingin dibuatkan illustrasi oleh illustator yg mana dan gambar akan dibuat sesuai style mereka masing-masing," ujar Kartika.

Setelah terkumpul dan ditentukan jenis ilustrasinya, orang yang ingin berdonasi diminta untuk mentransfer uang sejumlah Rp 30.000 ke rekening BRI Syariah 1027029497 atas nama Kartika Tri Purnama sebagai tanda keseriusan para calon donatur.

Polusi Udara

Adapun uang tersebut nantinya akan dibelikan sekotak masker bedah biasa untuk melindungi warga dari polusi udara atau kabut asap.

"Karena ini sifatya donasi dan tidak memungkinkan untuk meminta biaya yang lebih maka kita bakal belikan ke masker yang sekotak seharga Rp 30.00," ujar Kartika.

Namun, apabila donasi yang diterima melebihi target, pihak Komik Riau akan menghubungi lembaga terkait untuk menangani masalah kabut asap di Riau.

Setelah proses transaksi, para ilustrator baru mengerjakan proyeknya mulai Senin (16/9/2019) dalam rentang waktu 2-4 hari untuk 1 karya atau ilustrasi.

Kartika mengungkapkan, ilustrasi yang dibuat dalam bentuk digital, sehingga para donatur nantinya akan menerima karya yang dipesan berupa soft file kartun mereka masing-masing.

Untuk ilustrasi yang dibuat, mereka menyamaratakan dengan ukuran square (1:1).

Selain itu, Kartika berharap banyak orang yang turut berdonasi untuk memberikan bantuan pada warga Riau.

Baca juga: Pekanbaru Dikepung Asap Pekat, Ini Bahayanya untuk Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com