Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Morina hingga Esemka, Penantian Panjang Industri Mobil Dalam Negeri

Kompas.com - 06/09/2019, 18:06 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meresmikan pabrik mobil Esemka milik PT Solo Manufaktur Kreasi, di Sambi-Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).

Diberitakan Kompas.com (6/9/2019), Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi Eddy Wirajaya menjelaskan bahwa pabrik dan fasilitas Esemka semuanya dikerjakan oleh anak bangsa.

Dengan diresmikannya pabrik mobil Esemka tersebut, menjadi harapan baru bahwa industri otomotif nasional akan bergeliat.

Meski mobil ini diyakini murni buatan Indonesia, pihak Esemka menolak untuk menyandang status sebagai mobil nasional (mobnas). Sebab, Esemka merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang pembuatan atau produksi mobil.

Lebih lanjut, Esemka diklaim beroperasi tanpa adanya fasilitas khusus dari pemerintah atau sama dengan pabrik model lain.

Menilik ke belakang, upaya merintis produk otomotif dalam negeri utamanya terkait mobil nasional sudah dilakukan lebih dari 43 tahun lalu, atau sejak 1976. Namun upaya tersebut selalu menemui jalan buntu. Hal itu sebagaimana diberitakan Harian Kompas, 13 Januari 2012.

Setidaknya ada 13 calon mobil nasional, di luar Esemka (Bima 1.2 dan 1.3) yang pernah lahir di Indonesia. Baik yang sejak dirancang hingga dibangun dan dilakukan oleh anak bangsa sendiri ataupun produk yang sengaja diimpor kemudian diberi nama khas Indonesia.

Baca juga: Sukiyat, Jokowi, dan Awal Mula Mobil Esemka

Impor Kendaraan

Sebenarnya, pada tahun 1974 pemerintah pernah mengeluarkan kebijakan impor kendaraan secara utuh. Hal tersebut bertujuan membangun industri otomotif dalam negeri.

Saat itu, hanya agen tunggal yang memegang merek yang diperbolehkan untuk mengimpor kendaraan dalam bentuk rakitan.

Pada tahun 1976, industri otomotif nasional mencatat munculnya mobil rakyat Indonesia (Morina).

Mobil ini dibuat oleh PT Garmak Motor dan berjenis mobil pikap. Mobil ini pernah dipamerkan dalam Pekan Raya Jakarta.

Sejumlah komponen seperti bodi, sasis, aki, dan ban sudah dibuat dalam negeri. Atau bila dikonversi sekitar 60 persen kandungan lokal.

Namun, Morina hanya mampu bertahan lima tahun. Setelah itu berhenti produksi.

Selanjutnya, pada tahun 1993, Presiden Soeharto menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional untuk memberi intensif pengurangan dan pembebasan bea masuk komponen bagi kendaraan yang kandungan lokalnya tinggi.

Hal tersebut lantas membuat sejumlah perusahaan besar tertarik membuat proyek mobil nasional, antara lain grup Bakrie, IPTN, PT Timor Putra Nasional (TPN), dan PT Bimantara.

Pada Juni 1996, Timor dipilih sebagai cikal bakal mobil nasional lewat Keputusan Presiden Nomor 42 yang isinya mengizinkan PT TPN untuk mengimpor mobil utuh dari Korea Selatan tanpa dipungut bea masuk.

Tetapi, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tersebut mendapat protes dari pemilik industri otomotif besar dunia, seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

Baca juga: Presiden Jokowi Dorong Pabrik Esemka Jadi Perusahaan Swasta Mandiri di Indonesia

Krisis Moneter

Kemudian, beberapa negara tersebut menggugatnya melalui forum Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Nahas, Timor kalah di forum WTO. Kekalahan Timor tersebut juga berbarengan dengan krisis moneter yang terjadi di Indonesia.

Pada tahun 2000, upaya memunculkan dan memproduksi kendaraan di dalam negeri kembali muncul. Setelah pada masa sebelumnya hanya mengedepankan mobil nasional, pada masa ini juga diikuti sepeda motor nasional yang memiliki merek Kanzen.

Pada masa ini, lebih banyak dari kalangan swasta dan masyarakat yang menginisiatif rintisan mobil nasional.

Walaupun ada banyak upaya untuk mewujudkan industri otomotif yang mandiri, hasilnya selalu sama yakni tidak berlanjut, atau berproduksi namun kemudian berhenti.

Berikut produk otomotif karya dalam negeri:

1. Morina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com