Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan Telepon dan SMS Telkomsel di Jayapura Papua 90 Persen Sudah Normal

Kompas.com - 31/08/2019, 15:56 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan telepon dan pesan singkat (SMS) Telkomsel sudah 90 persen normal kembali di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (31/8/2019), setelah sempat mengalami gangguan sejak Kamis (29/8/2019).

Gangguan ini terjadi sebagai imbas dari aksi massa yang terjadi di Jayapura.

Dalam aksi itu, massa membakar Gedung Layanan TelkomGroup, termasuk kantor layanan atau GraPARI Telkomsel.

"Saat ini layanan telepon dan SMS Telkomsel di Kota Jayapura sudah 90 persen beroperasi normal untuk layanan telepon dan SMS. Pemulihan layanan telepon dan SMS terus dioptimalkan guna memastikan percepatan kenyamanan berkomunikasi pelanggan di Kota Jayapura," kata VP Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin, melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (31/8/2019) siang.

Baca juga: Demo Jayapura Rusuh, Layanan Telkomsel di Papua Alami Gangguan

Denny mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Polri, TNI, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta aparat setempat untuk mengambil tindakan preventif.

Tindakan preventif itu di antaranya melakukan pengamanan aset serta fasilitas pendukung alat produksi, termasuk memastikan keselamatan dan keamanan karyawan yang bertugas di seluruh wilayah Papua.

Telkomsel juga tetap menyiagakan tim atau petugas serta berkoordinasi dengan Posko Krisis Telkom Group untuk memastikan layanan telekomunikasi bisa segera dinikmati secara keseluruhan.

Namun, untuk saat ini, lanjut dia, Kantor layanan Telkomsel (GraPARI) di Kota Jayapura belum dapat beroperasi hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

"Pelanggan dapat memanfaatkan layanan call center di nomor 188," ujar dia.

Baca juga: Penjelasan Telkomsel Terkait Gangguan Telekomunikasi di Jayapura

Pada 23 Agustus 2019, pemerintah melalui Kementerian Kominfo melakukan pemblokiran sementara layanan data telekomunikasi di wilayah Papua dan Papua Barat.

"Pemblokiran sementara layanan Data Telekomunikasi di Provinsi Papua dan Papua Barat, masih berlanjut hingga suasana Tanah Papua kembali kondusif dan normal, maka Telkomsel sebagai operator penyedia layanan telkomunikasi mengikuti perintah yang telah ditetapkan pemerintah tersebut," kata Denny.

Denny menjelaskan, pihaknya selalu melakukan pemantauan kualitas layanan secara berkala hingga nanti diputuskan oleh pemerintah untuk pemulihan akses layanan data.

"Telkomsel berharap agar situasi di Tanah Papua semakin kondusif demi menjaga keutuhan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus kita jaga bersama sama," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com