Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nufransa Wira Sakti
Staf Ahli Menkeu

Sept 2016 - Jan 2020: Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan.

Saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak

Cerita Menkeu Sri Mulyani tentang Membayar Pajak Semudah Membeli Pulsa

Kompas.com - 26/08/2019, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BEBERAPA bulan yang lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Menkeu SMI) melontarkan ide bahwa seharusnya membayar pajak semudah membeli pulsa.

Suatu keinginan yang wajar dari seorang Menteri Keuangan yang mungkin selama ini pernah mendengar rumitnya Wajib Pajak dalam membayar pajak.

Namun di balik keinginan tersebut ternyata ada kejadian menarik. Ide tersebut tidak keluar begitu saja.

Pada suatu akhir pekan, Menkeu SMI tengah berkumpul dan makan bersama suami dan anak-anaknya di sebuah restoran di Jakarta. Di tengah acara, suami Menkeu SMI, Bapak Tony Sumartono, tiba-tiba kehabisan pulsa ponselnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Indonesia Punya Potensi Besar Dalam Perekonomian Syariah

 

Lalu beliau meminta anaknya untuk membelikan pulsa. Dalam hitungan kurang dari satu menit, pulsa sang suami telah telah terisi kembali. Pembelian pulsa dilakukan melalui fasilitas mobile banking yang dimiliki anaknya.

Melihat betapa cepatnya proses pembelian pulsa, Menkeu SMI merasa takjub dan langsung terpikir alangkah bagusnya bila proses membayar pajak juga bisa cepat dan mudah seperti itu.

Beliau masih membayangkan bahwa sang anak akan pergi ke counter penjualan pulsa dan mendapatkan kode nomor transaksi yang lalu akan dimasukkan ke ponsel suaminya.

Pada hari Senin berikutnya, keinginan tersebut diungkapkan oleh Menkeu SMI saat rapat pimpinan di Kementerian Keuangan.

Saya ingin membayar pajak dapat semudah pulsa, begitu ungkapnya di rapat yang dihadiri seluruh jajaran pejabat eselon satu Kemenkeu. Keinginan yang terinspirasi dari kejadian sederhana itu terus digaungkannya dalam beberapa kesempatan.

Baca juga: Sri Mulyani Luncurkan Modul Penerimaan Negara, Bisa Layani 1.000 Transaksi Per Detik

Hal ini diungkapkan Menkeu SMI hari Jumat 23 Agustus 2019 yang lalu saat peresmian Modul Penerimaan Negara Generasi Tiga (MPN G3). Sambil berkelakar beliau berkata kok bisa suami Menteri Keuangan sampai kehabisan pulsa, seperti istilah Mama minta pulsa, tapi kali ini Ayah minta pulsa.

MPN G3 adalah sistem informasi penerimaan negara untuk setoran pajak dan non pajak yang dikelola Ditjen Perbendaharaan. Dengan diluncurkannya MPN G3, keinginan Menkeu SMI untuk dapat membayar pajak semudah membeli pulsa dapat diwujudkan.

Peluncuran MPN G3 yang diresmikan oleh Menkeu SMI itu memang dapat menjawab apa yang diinginkannya. Transaksi pembayaran pajak yang dalam tahun 2018 berjumlah 95,1 juta transaksi itu telah ditingkatkan kemampuannya.

Melalui MPN G3, penyetoran penerimaan negara dapat melayani 1.000 transaksi per detik. Kenaikan yang sangat tinggi setelah sebelumnya hanya 60 transaksi per detik pada MPN G2.

Selain itu, penyetoran penerimaan negara melalui MPN G3 juga dapat dilakukan melalui dompet elektronik, transfer bank, virtual account dan kartu kredit yang dilakukan oleh agen penerimaan negara yang dikenal dengan lembaga persepsi lainnya.

Pembayaran pajak juga sekarang dapat dilakukan melalui tiga pelaku bisnis fintech dan ecommerce yaitu Bukalapak, Tokopedia dan Finnet Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com