Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Potensi Manfaat Sayur Kubis bagi Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol Jahat

KOMPAS.com - Kubis adalah sayuran bergizi yang kaya akan vitamin C, serat, dan vitamin K. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kubis memiliki potensi manfaat kesehatan.

Meskipun kubis sangat rendah kalori, kubis memiliki profil nutrisi yang mengesankan. Ia kaya akan vitamin B6 dan folat.

Keduanya penting untuk banyak proses penting dalam tubuh, termasuk metabolisme energi dan fungsi normal sistem saraf.

Selain itu, kubis tinggi serat dan mengandung antioksidan kuat, termasuk polifenol dan senyawa belerang.

Kubis juga mengandung sejumlah kecil mikronutrien lainnya, termasuk vitamin A, zat besi, dan riboflavin.

Berikut adalah beberapa potensi manfaat mengonsumsi sayur kubis bagi kesehatan:

1. Membantu melawan kanker

Dilansir dari laman Health.com, sayuran seperti kubis mengandung glukosinolat. Penelitian menemukan bahwa tubuh memecah glukosinolat menjadi senyawa yang memiliki potensi manfaat anti kanker.

Meski mengonsumsi kubis tidak sepenuhnya mencegah kanker, ia masih merupakan tambahan yang sehat untuk diet apa pun.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui manfaat sayur-sayuran cruciferous dalam melawan kanker.

2. Meningkatkan kesehatan tulang

Kubis mengandung vitamin K, yang penting untuk kesehatan tulang dan pembekuan darah. Sekitar 53 mikrogram vitamin K ada dalam 89 gram kubis mentah.

Para ahli menyarankan pria dan wanita untuk mengonsumsi masing-masing 120 mikrogram atau 90 mikrogram vitamin K per hari.

Terlalu sedikit vitamin K dapat menyebabkan peningkatan risiko osteoporosis dan masalah pendarahan.

3. Mendukung kesehatan jantung

Penelitian menunjukkan bahwa kubis memiliki manfaat anti inflamasi yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

Penelitian pada 2021 menemukan bahwa, wanita berusia 74 tahun ke atas yang makan lebih banyak sayuran cruciferous, 46 persen lebih kecil untuk mengalami kalsifikasi aorta perut dibandingkan wanita lain.

Kalsifikasi aorta perut diketahui dapat menjadi prediktor kejadian terkait jantung di masa depan.

4. Baik untuk pencernaan

Dikutip dari laman Healthline, kubis kaya akan serat tidak larut yang ramah usus, sejenis karbohidrat yang tidak dapat dipecah di usus.

Serat tidak larut membantu menjaga sistem pencernaan tetap sehat dengan menambah massa tinja dan melancarkan buang air besar secara teratur.

Terlebih lagi, buah ini kaya akan serat larut, yang telah terbukti meningkatkan jumlah bakteri menguntungkan di usus.

5. Dapat menurunkan tekanan darah

Bukti terbaru menunjukkan bahwa meningkatkan asupan kalium sama pentingnya untuk menurunkan tekanan darah.

Kubis merah adalah sumber kalium yang baik. Salah satu tugas utamanya adalah membantu mengatur tekanan darah dengan melawan efek natrium dalam tubuh.

Kalium membantu mengeluarkan kelebihan natrium melalui urin. Ini juga melemaskan dinding pembuluh darah, yang kemudian menurunkan tekanan darah.

6. Membantu menurunkan kadar kolesterol

Kubis mengandung dua zat yang terbukti menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), yakni serat larut dan sterol tumbuhan.

Serat larut telah terbukti membantu menurunkan kadar kolesterol jahar dengan cara mengikat kolesterol di usus dan mencegahnya diserap ke dalam darah.

Kubis juga mengandung zat yang disebut pitosterol. Mereka adalah senyawa tumbuhan yang secara struktural mirip dengan kolesterol, dan menurunkan kolesterol jahat dengan menghalangi penyerapan kolesterol di saluran pencernaan.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/17/203000765/6-potensi-manfaat-sayur-kubis-bagi-kesehatan-salah-satunya-menurunkan

Terkini Lainnya

Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke