Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Kosmonot yang Hampir Tewas Saat Berjalan di Ruang Angkasa

KOMPAS.com - Kosmonot asal Uni Soviet, Alexei Leonov, tercatat menjadi manusia pertama yang berjalan di ruang angkasa.

Peristiwa tersebut terjadi pada 18 Maret 1965 ketika ia diluncurkan bersama Pavel Belyayev menggunakan pesawat ruang angkasa Voshkod-2 dari Baikonur (kini Kazakhstan).

Dilansir dari Majalah Time, Leonov mengukir sejarah ketika Uni Soviet masih bersaing dengan Amerika Serikat (AS) dalam perlombaan antariksa atau space race.

Meski namanya tercatat dalam sejarah, perjalanan Leonov ke ruang angkasa hampir merenggut nyawanya karena pakaian antariksa yang dikenakannya mengembang.

Perjalanan Leonov ke ruang angkasa

Leonov yang lahir di Desa Listvyanka, Siberia pada 1934 melakukan penerbangan pertamanya menggunakan Voskhod-2.

Begitu berada di luar angkasa, Belyayev membuka pintu udara luar pada Voskhod-2.

Leonov kemudian melayang bebas selama 12 menit dengan tali penambat yang panjangnya lebih dari 4,8 meter.

Pada saat itu, ia mendapat misi untuk memasang kamera ke airlock lalu mendokumentasikan perjalanan di ruang angkasanya dengan kamera yang diikatkan di dadanya.

Namun, kamera yang dipasang di dadanya tidak dapat digunakan karena pakaian antariksanya mengembang.

Sejarawan Rex Hall dan David Shayle mengatakan, suhu inti tubuh Leonov melonjak hingga 35 derajat dalam waktu kurang dari setengah jam.

Kondisi tersebut menyebabkan tubuhnya di ambang sengatan panas atau heatstroke.

Leonov tidak bisa masuk ke Voskhod-2

Leonov mengaku, pada saat pakaian antariksanya mengembang, tubuhnya penuh dengan keringat.

Tak hanya itu, pakaian antariksanya yang mengembang dan menegang juga menjadi terlalu besar untuk ia dapat masuk kembali melalui airlock selebar 1,1 meter.

Meski begitu, Leonov memilih untuk tidak melaporkan kendala yang ia alami ke pusat kontrol di Bumi. Ia memilih untuk menangani masalahnya sendiri.

Berbagai cara dilakukan Leonov supaya ia bisa kembali ke Voskhod-2, salah satunya dengan membuka katup di pakaiannya secara perlahan untuk melepaskan oksigen.

Hal tersebut dilakukan Leonov supaya tekanan pada pakaian antariksanya berkurang sehingga ia dapat masuk ke Voskhod-2.

Namun, upaya tersebut justru hampir mencelakai Leonov karena melepaskan udara ke luar pakaian antariksa membuat dirinya kekurangan oksigen untuk bernapas.

Keputusan membuang udara juga membuatnya berisiko terkena penyakit dekompresi.

Leonov kembali ke Bumi

Setelah melayang-layang di ruang angkasa dengan pakaian yang mengembang, Leonov akhirnya berhasil masuk ke Voskhod-2.

Tapi, masalah yang dialami Leonov tidak berhenti di pakaian antariksanya saja.

Voskhod-2 yang mengangkut dirinya dengan Belyayev ternyata sulit dikendalikan dan kadar oksigen dalam pesawat ruang angkasa terus meningkat ke tahap berbahaya.

Kondisi seperti itu mengancam nyawa Leonov dan Belyayev karena satu percikan api saja bisa menyebabkan ledakan besar.

Belyayev dan Leonov mencoba segala cara supaya Voskhod-2 dapat distabilkan dan akhirnya berhasil.

Selanjutnya, Leonov dan Belyayev harus menghadapi masalah ketika hendak kembali ke Bumi.

Sistem masuk kembali otomatis pada Voskhod-2 ternyata gagal menembakkan roket retro.

Mau tidak mau, keduanya harus memulai prosedur pendaratan manual ketika Voskhod-2 berbelok ke arah yang tidak semestinya sebelum akhirnya kembali stabil.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (20/7/2021), Voskhod-2 yang diawaki Leonov dan Belyayev akhirnya mendarat di Pegunungan Ural yang tertutup salju.

Keduanya harus bertahan di lingkungan yang super dingin sampai tim penyelamat menemukan mereka.

Leonov yang tercatat sebagai manusia pertama yang berjalan di ruang angkasa meninggal dunia pada 11 Oktober 2019.

Ia mengembuskan napas terakhirnya di usia 85 tahun setelah menderita sakit dalam waktu yang lama.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/17/200000765/kisah-kosmonot-yang-hampir-tewas-saat-berjalan-di-ruang-angkasa

Terkini Lainnya

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke