Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Puasa Ramadhan untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Saat puasa, Muslim tidak boleh makan dan minum, dari mulai terbitnya fajar hingga tenggelamnya Matahari.

Meski begitu, ada kelompok orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa, seperti orang sakit, orang yang sedang melakukan perjalanan jauh (musafir), serta ibu hamil dan menyusui.

Kendati demikian, beberapa ibu hamil dan menyusui terkadang ingin melakukan puasa Ramadhan karena menganggap dirinya mampu dan kondisi kesehatannya memungkinkan.

Lantas, bolehkah ibu hamil dan menyusui untuk puasa Ramadhan?

Bolehkah ibu hamil dan menyusui berpuasa?

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Brawijaya Hospital Antasari, Dinda Derdameisya mengungkapkan bahwa ibu hamil dan menyusui boleh berpuasa, namun ada syaratnya.

"Ibu hamil dan menyusui boleh berpuasa asalkan mampu memenuhi kebutuhan kalori per harinya," kata Dinda kepada Kompas.com, Selasa (30/3/2022).

Dinda menyampaikan, ibu hamil dan menyusui harus memenuhi kebutuhan kalorinya sekitar 2.000 kalori per hari untuk bisa mengikuti puasa.

"Makannya dibagi dalam dua waktu terpisah, yaitu sahur dan berbuka," imbuhnya.

Ia mengatakan, nutrisi akan berkurang apabila jumlah kalori yang masuk dalam tubuh ibu hamil dan menyusui hanya sedikit dan tidak mencapai 2.000 kalori per harinya.

Untuk itu, agar ibu hamil dan menyusui bisa berpuasa dengan sehat, berikut ada beberapa tips yang bisa dicoba:

Tips puasa untuk ibu hamil

Praktisi Kesehatan Masyarakat, Dr Ngabila Salama juga mengatakan bahwa ibu hamil dan menyusui diperbolehkan untuk tetap berpuasa di bulan Ramadhan.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa ibu hamil harus tetap memperhatikan kondisi kandungannya.

"Boleh berpuasa di usia kehamilan berapa pun selama tidak ada gejala yang cukup dominan muncul dan pertumbuhan janin normal," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (10/3/2024).

Ngabila mengatakan, ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi untuk kandungannya dengan makan makanan yang seimbang yang dibantu dengan vitamin dan mineral yang cukup.

Selain itu, mereka juga harus memehuni kebutuhan minum lebih banyak saat menjalankan puasa, yakni sebanyak 2,5-3 liter atau 10-12 gelas per hari.

"Bisa juga konsultasikan terlebih dahulu kepada bidan atau dokter yang memeriksa sebelum memutuskan untuk puasa selama bulan Ramadhan," tuturnya.

Tips puasa untuk ibu menyusui

Sementara itu, untuk ibu menyusui yang sedang memberikan ASI eksklusif pada bayinya disarankan untuk tidak berpuasa terlebih dahulu.

Kendati demikian, untuk mereka yang sudah tidak memberikan ASI eksklusif (0-6 bulan) diperbolehkan untuk berpuasa Ramadhan.

"Sebaiknya ditunda pada yang sedang memberikan ASI eksklusif 0-6 bulan. Untuk usia di atasnya diperbolehkan berpuasa dengan memastikan asupan makanan yang seimbang," jelasnya.

Selain asupan makanan yang seimbang, kata Ngabila, bisa pula dibantu dengan pemberian vitamin dan mineral untuk konsumsi ibu menyusui.

Kemudian, cukup minum air putih minimal 3 liter per hari (12 gelas) dan pastikan bayi juga mendapat makanan pendamping asi (MPASI) yang seimbang, bergizi, cukup (adekuat).

Jika ibu hamil dan menyusui masih ragu-ragu dengan kondisi kesehatan tubuhnya untuk berpuasa, bumil dan busui dapat berkonsultasi dengan dokter yang biasanya menangani. 

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/16/200000665/tips-puasa-ramadhan-untuk-ibu-hamil-dan-menyusui

Terkini Lainnya

Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2024? Ini Kata BMKG

Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2024? Ini Kata BMKG

Tren
Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Tren
Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Tren
La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Tren
Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke