Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Jenis Teh yang Bantu Menurunkan Berat Badan, Apa Saja?

Penulis buku 365 Snacks for Every Day of the Year yang berbasis di San Francisco, Sarah Koszyk mengatakan, teh bahkan memiliki manfaat langsung dalam penurunan berat badan.

“Teh mengandung katekin, yang dapat meningkatkan metabolisme dengan merangsang tubuh untuk memecah lemak lebih cepat dan membakar lebih banyak kalori,” kata Sarah dikutip dari Everyday Health.

Menurutnya, kaketin adalah senyawa antioksidan kuat dalam teh dan teh memiliki empat katekin seperti epicatechin (EC), epigallocationchin (EGC), epicatechin gallate (ECG), dan epigallocationchin gallate (EGCG).

Dari keempatnya, EGCG adalah senyawa yang paling melimpah dan dianggap berkontribusi paling besar terhadap manfaat kesehatan dalam teh.

Namun, kandungan EGCG memiliki tingkat yang berbeda, bergantung pada jenis teh.

Lantas, apa saja jenis teh yang baik untuk menurunkan berat badan?

Teh untuk menurunkan berat badan

1. Teh hijau

Teh hijau mengandung berbagai senyawa yang berperan dalam penurunan berat badan, salah satunya kafein, dilansir dari Healthline.

Meskipun secangkir teh hijau mengandung lebih sedikit kafein (24–40 mg) dibandingkan secangkir kopi (100–200 mg), kandungan kafeinnya masih cukup untuk memberikan efek ringan.

Namun, teh hijau sangat menonjol karena kandungan antioksidan yang disebut katekin.

Studi menunjukkan, minum secangkir teh hijau meningkatkan jumlah antioksidan dalam aliran darah.

Meskipun satu cangkir teh hijau dapat meningkatkan kadar antioksidan tubuh, sebagian besar penelitian telah meneliti manfaat ekstrak teh hijau yang merupakan sumber katekin terkonsentrasi.

Selain itu, sebuah penelitian menemukan, mereka yang minum 2 cangkir teh hijau per hari selama lebih dari 10 tahun memiliki persentase lemak tubuh yang lebih rendah dan pinggang yang lebih kecil.

2. Teh hitam

Teh hitam telah mengalami oksidasi berkepanjangan selama proses pembuatannya.

Oksidasi itu biasa disebut “fermentasi”, yang juga berperan dalam mengubah susunan polifenol, atau senyawa tumbuhan, dalam teh hitam.

Teh hitam mengandung EGCG sekaligus menjadi sumber theaflavin yang lebih baik, salah satu pelifenol dalam teh.

Menurut tinjauan penelitian, polifenol ini terbentuk ketika daun teh hitam dioksidasi, sehingga mungkin menawarkan manfaat penurunan berat badan.

Sebuah penelitian menemukan, pria dan wanita yang minum 3 cangkir teh hitam bubuk setiap hari mengalami penurunan berat badan dan mengurangi lingkar pinggang setelah tiga bulan dibandingkan dengan mereka yang tidak minum teh hitam.

Namun, perubahan ini tidak berlanjut setelah enam bulan masa tindak lanjut, sehingga efek teh hitam tampaknya terbatas.

Teh oolong mengandung campuran polifenol terkenal, seperti katekin (teh hijau) dan theaflavin (teh hitam).

Seperti jenis teh lainnya, teh oolong juga mengandung kafein dan dapat meningkatkan penurunan berat badan.

Sebuah penelitian menemukan, ekstrak teh oolong membantu meningkatkan pembakaran lemak pada tikus.

Sebuah penelitian menunjukkan, ekstrak teh oolong meningkatkan pembakaran lemak. Namun, penelitian lebih besar masih diperlukan.

Studi lain menemukan, pria tanpa obesitas yang minum teh oolong saat sarapan dan makan siang mengalami peningkatan sebesar 20 persen dalam pembakaran lemak pascamakan setelah 14 hari.

Efek pembakaran lemak dari teh oolong dapat menyebabkan penurunan berat badan secara langsung dengan membantu metabolisme lipid.

Misalnya, sebuah penelitian menemukan bahwa minum 4 cangkir teh oolong per hari membantu orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas menurunkan berat badan.

4. Teh putih

Menurut sebuah ulasan, teh putih adalah teh yang paling sedikit diproses dari semua teh, sehingga memiliki rasa yang ringan dan lembut.

Proses yang minim ini juga berarti teh putih mengandung antioksidan, antiinflamasi, dan EGCG pembakar lemak dalam jumlah tinggi, sehingga berpotensi bermanfaat untuk mengurangi berat badan.

Teh putih telah disarankan untuk membantu mempercepat pemecahan sel-sel lemak dan memblokir pembentukan sel-sel baru.

Misalnya, sebuah penelitian yang dilakukan dalam tabung reaksi menemukan, ekstrak teh putih dapat merangsang pemecahan lemak manusia dan mencegah pembentukan sel-sel lemak baru.

Menurut para peneliti, efek ini sebagian besar disebabkan oleh EGCG.

Meskipun penelitian tabung reaksi dapat membantu mengarahkan penelitian di masa depan, hasilnya belum tentu bisa diterapkan pada manusia sebenarnya. 

5. Teh kembang sepatu

Teh kembang sepatu menawarkan katekin seperti EGCG dan telah terbukti membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol.

Sebuah tinjauan penelitian pada hewan dan manusia, menunjukkan bahwa ekstrak kembang sepatu menjanjikan dalam pengobatan tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Selain itu, sebuah penelitian yang melibatkan orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas yang mengonsumsi ekstrak kembang sepatu selama 12 minggu mengalami penurunan berat badan, indeks massa tubuh, lemak tubuh, dan rasio pinggul-pinggang, dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Para peneliti menghubungkan manfaat tersebut dengan senyawa tanaman dalam ekstrak kembang sepatu.

Sayangnya penelitian saat ini masih terbatas pada ekstrak kembang sepatu. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan sebelum para ilmuwan dapat membuat kesimpulan tentang efektivitasnya untuk menurunkan berat badan.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/07/061500565/5-jenis-teh-yang-bantu-menurunkan-berat-badan-apa-saja-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke