Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Pakaian Adat Suku Rote dan Madura yang Dikenakan Ganjar-Mahfud dalam Debat Cawapres

KOMPAS.com - Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD tampil berbeda pada acara debat cawapres pada Jumat (22/12/2023).

Ganjar tampak mengenakan pakaian adat suku Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT), sementara Mahfud mengenakan baju adat Madura, Jawa Timur.

Penampilan Ganjar-Mahfud kali ini berbeda dari debat sebelumnya yang mengenakan kemeja dan celana.

Berikut sekilas tentang kedua baju adat ini...

Baju adat Suku Rote NTT

Dikutip dari Kompas.com (20/2/2021), pakaian adat Rote terdiri dari tiga pakaian, yaitu sarung, selimut, dan topi.

Sarung yang digunakan berbahan katun dengan warna dasar hitam bermotif bunga dan geometris.

Selanjutnya, ada selimut atau selendang berwarna cokelat dengan motif bunga, dengan rumbai-rumbai di bagian pinggirnya.

Kain tenun ikat Rote ditenun oleh perempuan Rote dengan kesabaran dan ketelitian.

Adapun kain tenun ini, mencerminkan perlambangan diri dari strata sosial keluarga masyarakat Rote

Sementara itu, aksesoris paling mencolok dalam pakaian adat ini adalah Ti’i Langga yang digunakan sebagai topi.

Topi ini terbuat dari daun kering yang sudah dikeringkan. Uniknya, Ti’i Langga dapat berubah warna dari kekuningan menjadi semakin cokelat karena semakin kering.

Selain itu, bagian runcing topi semakin lama akan semakin miring dan sulit untuk ditegakkan kembali.

Topi Ti'i Langga menunjukkan keperkasaan, kepemimpinan, dan kehormatan laki-laki Rote.

Dilansir dari Kompas.com (28/3/2021), pakaian yang dipakai Mahfud MD adalah baju Pesa’an.

Baju Pesa’an adalah kaus dengan warna belang merah-putih atau merah-hitam. Ini dipasangkan dengan celana hitam longgar yang panjangnya hingga lutut dan mata kaki.

Pakaian adat ini terkenal karena sering dipakai oleh tukang sate saat menjual dagangannya.

Baju Pesa’an dilengkapi dengan penutup kepala berbahan dasar kain bating yang sering disebut Odheng.

Selain itu, ada pula atribut sabuk katemang dan sarung kotak-kotak.

Makna dari baju longgar ini merupakan simbol dari masyarakat Madura yang menjunjung tinggi kebebasan.

Motif belang yang ada di baju Pesa’an melambangkan sifat tegas, berani, dan punya mental pejuang bagi orang Madura.

Odheng penutup kepala menunjukkan bahwa semakin tegak kelopaknya, semakin tinggi derajat kebangsawanannya.

(Sumber: Kompas.com/Ari Welianto, Rachmawati | Editor: Ari Welianto, Rachmawati)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/22/204500865/mengenal-pakaian-adat-suku-rote-dan-madura-yang-dikenakan-ganjar-mahfud

Terkini Lainnya

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke