Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Kelompok Orang yang Sebaiknya Tidak Makan Jengkol secara Berlebihan

KOMPAS.com - Jengkol menjadi salah satu makanan yang digemari sebagian orang di Indonesia.

Jengkol dapat diolah menjadi berbagai jenis hidangan, seperti semur, balado, rendang, gulai, tumis, atau asam manis.

Selain disantap sebagai hidangan, jengkol juga dapat dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh.

Diketahui, jengkol bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Kendati demikian, konsumsi jengkol secara berlebihan tidak direkomendasikan bagi sebagian orang. Siapa sajakah mereka?

1. Ibu hamil

Salah satu kelompok yang disarankan membatasi atau tidak mengonsumsi jengkol secara berlebihan adalah ibu hamil.

Dilansir dari Gramedia, ibu hamil perlu membatasi makan jengkol karena mengandung asam jengkolat.

Kandungan tersebut dapat menyebabkan keracunan jika menumpuk di dalam ginjal.

Penumpukan di dalam ginjal perlu dicegah supaya tidak terbentuk kristal-kristal tajam dalam organ ini.

Dengan begitu, risiko perobekan pada dinding saluran kemih dapat diantisipasi.

Hal tersebut perlu diperhatikan karena robeknya dinding saluran kemih ibu hamil bisa menyebabkan nyeri pada bagian perut bawah, pendarahan saluran kencing, dan gagal ginjal.

Alasan lain mengapa ibu hamil tidak disarankan mengonsumsi jengkol adalah risiko yang berbahaya bagi bayi dan potensi sulit melahirkan.

Hal tersebut dikemukakan peneliti dalam jurnal Global Health Action pada 2018.

2. Penderita asam urat

Selain emping mlinjo, penderita asam urat juga disarankan tidak mengonsumsi jengkol secara berlebihan.

Dilansir dari Grid Health, Kamis (29/6/2023), konsumsi jengkol perlu dibatasi oleh penderita asam urat karena adanya kandungan purin, zat yang dapat diubah menjadi asam urat dalam tubuh.

Sebenarnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jengkol tidak berkaitan secara signifikan terhadap meningkatnya kadar asam urat dalam darah.

Tetapi, setiap orang punya reaksi yang berbeda terhadap makanan tertentu.

Karena itu, penderita asam urat atau orang yang rentan dengan kondisi ini sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi jengkol secara berlebihan.

4. Penderita penyakit ginjal

Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi dari Fakultas Ekologi Manusia IPB Ahmad Sulaeman, PhD mengatakan, makan jengkol dalam jumlah terlalu banyak bisa menyebabkan jengkoulen.

Adapun, jengkoulen atau jengkolan adalah salah satu efek negatif mengonsumsi jengkol secara berlebihan yang ditandai dengan sulit buang air kecil.

"Bisa dari urin (tandanya), kalau di Jawa Barat namanya jengkoleun. Kadang kalau parah bisa berdarah tetapi itu kan temporer juga," kata Sulaeman dilansir dari Kompas.com, Rabu (15/9/2021).

Ia menjelaskan, jengkolan dapat dipicu oleh asam oksalat atau asam jengkolat dalam jengkol.

Asam tersebut mengandung sulfur sehingga sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.

Di sisi lain, jengkolan juga dapat memicu penyakit batu oksalat atau batu ginjal.

"Jadilah misalnya ada orang mengalami susah buang air kecil, urinnya berdarah karena terbentuk kristal kan, kristal bisa dari asam jengkolat itu terbentuk kristal, mungkin terbentuk batu oksalat dan sebagainya," jelas Sulaeman.

Senada, dokter spesialis penyakit dalam RS Mitra Keluarga Okki Ramadian menjelaskan, penumpukkan kristal dalam ginjal berpotensi menyebabkan gagal ginjal.

Karena alasan itulah ia menyarankan supaya jengkol tidak dikonsumsi secara berlebihan.

"Jadi, jengkol itu prinsipnya bagus. Dia masuk dalam golongan sayuran, dia juga anti radikal bebas," ujar Okki.

"Namun, konsumsi jengkol yang berlebihan bisa membuat gagal ginjal juga," sambungnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/15/073000365/3-kelompok-orang-yang-sebaiknya-tidak-makan-jengkol-secara-berlebihan

Terkini Lainnya

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Tren
Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke