Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Redakan Radang Sendi, Ini 3 Potensi Efek Buruk Daun Pandan bagi Tubuh

KOMPAS.com - Pandan adalah tanaman tropis yang populer berkat daun beraroma harum dengan banyak manfaat bagi kesehatan.

Di Indonesia, manfaat tanaman bernama ilmiah Pandanus ini salah satunya sebagai pewarna hijau alami pada makanan.

Daun pandan juga sering menjadi campuran bahan makanan, terutama jika ingin aroma masakan lebih sedap dan menggugah selera.

Sementara itu, pengobatan tradisional, daun pandan merupakan bahan untuk meredakan nyeri, terutama akibat radang sendi atau artritis.

Dilansir dari laman WebMD, Khasiat ini dibuktikan oleh peneliti yang menemukan minyak dari ekstrak pandan kaya akan senyawa dengan sifat antiinflamasi atau anti-peradangan.

Mengonsumsi air rebusan daun pandan juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah setelah makan.

Sebagai manfaat tambahan, air rebusan daun ini juga berpotensi meredakan sakit kepala dan sakit telinga.

Lantas, seperti apa efek samping atau efek buruk daun pandan?

Efek buruk daun pandan

Daun pandan mengandung senyawa karotenoid, sejenis antioksidan yang dapat mengurangi risiko penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis.

Menurunnya risiko penyempitan pembuluh darah turut mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung koroner.

Kaya akan vitamin dan antioksidan lain, konsumsi daun pandan juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah kanker hingga diabetes.

Namun, terlalu banyak mengonsumsi daun pandan juga tak baik untuk kesehatan. Sebab, bahan alami ini dapat berbalik memicu efek buruk bagi tubuh.

Berikut sejumlah potensi efek buruk daun pandan:

1. Diare

Dikutip dari laman Healthline, efek samping daun pandan belum diketahui secara pasti karena tidak banyak penelitian terkait yang dilakukan.

Namun, daun pandan dapat bersifat pencahar, yakni membantu mengatasi kesulitan buang air besar dengan membuat feses bergerak lebih mudah di dalam usus.

Imbasnya, mengonsumsi bahan pangan ini dalam jumlah banyak mungkin memiliki efek ringan bagi sistem pencernaan, seperti diare.

Meski demikian, penelitian ilmiah masih diperlukan untuk mengetahui jumlah konsumsi daun pandan yang dapat memicu diare.

Terbatasnya penelitian juga membuat potensi efek buruk daun pandan terhadap obat-obatan masih belum diketahui.

Oleh karena itu, konsumsi tanaman ini terlalu banyak bersamaan dengan obat-obatan seperti obat pengencer darah atau obat diabetes, perlu diperhatikan.

Sebagai pencegahan, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter terkait interkasi obat sebelum mulai rutin minum air rebusan daun pandan.

3. Efek buruk untuk ginjal

Dilansir dari laman Netmeds, konsumsi daun pandan relatif aman dan tidak menimbulkan efek samping jika dalam dosis sedang.

Namun, penderita penyakit ginjal sebaiknya tidak mengonsumsi daun pandan dalam bentuk apa pun secara rutin.

Pasalnya, daun ini dapat menyebabkan mual, gangguan pencernaan, serta berpotensi mengganggu kesehatan ginjal.

Selain itu, perlu diingat, produk berupa sari atau pasta daun pandan yang beredar di pasaran mungkin mengandung banyak gula.

Terlebih, makanan penutup dengan rasa pandan dan tambahan pemanis, hanya memberikan sedikit manfaat dari bahan alami ini.

Oleh karena itu, akan lebih baik jika mulai membatasi asupan produk rasa pandan secukupnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/19/060000865/redakan-radang-sendi-ini-3-potensi-efek-buruk-daun-pandan-bagi-tubuh

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke