Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Rutin Donasi Darah Bisa Menurunkan Tekanan Darah?

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menginformasikan jika mendonasikan darah dapat membantu menormalkan tekanan darah atau tensi, ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun media sosial X (dulu Twitter) @tanyarlfes, Jumat (10/11/2023) pagi.

Tampak dalam foto yang diunggah, tangan seseorang yang diplester seperti baru saja menjalani prosedur donasi darah.

"Kalian rutin donor darah 2 bulan sekali (6 kali dalam setahun) aku rasain banyak manfaatnya terutama keluhan pusing kepala hilang, badan lebih enteng, tensi darah jadi normal," tulisnya.

Hingga Jumat siang, unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 314.000 kali, disukai 1.500 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 630 warganet.

Lantas, benarkah donasi darah membantu menurunkan tekanan darah atau tensi?

Pengaruh donasi darah pada tensi

Ketua Bidang Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) dr Linda Lukitari Waseso mengatakan, donasi darah tidak secara langsung berpengaruh terhadap tekanan darah.

"Donasi darah itu tidak terlalu signifikan berhubungan mengurangi mengurangi tekanan darah," jelasnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/11/2023).

Namun, sejumlah ferritin atau protein dalam darah yang mengandung zat besi akan ikut keluar bersama darah yang didonasikan.

Kondisi tersebut menyebabkan kadar ferritin dalam tubuh berkurang, sehingga mengurangi stres oksidatif pada sel tubuh.

"Dengan demikian, membantu mengurangi berbagai gejala sindrom metabolik, salah satunya tekanan darah tersebut," terang Linda.

Selain itu, penurunan level zat besi pada darah juga berarti mengurangi risiko terkena penyakit jantung atau kardiovaskular lainnya.

Sebab, seperti diketahui, salah satu manfaat zat besi adalah mempercepat proses oksidasi kolesterol dalam tubuh manusia.

"Hal inilah yang berdampak tidak baik bagi arteri dan berdampak terjadinya aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah)," ucapnya.


Manfaat donasi darah bagi donor

Linda membenarkan, rutin donasi darah memiliki banyak manfaat bukan hanya bagi penerima atau resipien, tetapi juga donor.

Adapun rutin donasi darah yang dimaksud, dapat dilakukan setiap 2,5-3 bulan sekali atau 4-6 kali dalam setahun.

"Hasil penelitian membuktikan, donor darah nantinya akan merasakan kualitas hidup yang meningkat dari sebelumnya," ujarnya.

Selain pengaruh tak langsung pada tekanan darah, berikut manfaat donasi darah bagi kesehatan donor:

1. Melindungi jantung

Menurut Linda, mereka yang secara aktif mendonasikan darah pasti akan mendapati jantung yang jauh lebih sehat.

Penelitian pada American Journal of Epidemology membuktikan, donor darah aktif cenderung berisiko rendah mengalami penyakit jantung.

Donor darah juga memiliki resiko 88 persen lebih rendah terkena serangan atau penyakit jantung.

Tak hanya itu, mereka pun mengurangi resiko hingga 33 persen menderita penyakit kardiovaskular lainnya.

"Terbukti bukan, perbuatan mulia ini tak hanya bermanfaat bagi sang penerima saja?" lanjut Linda.

2. Sirkulasi darah lebih sehat

Konsistensi melakukan donasi darah membantu memperbaiki sel darah yang tua dan rusak, sehingga sirkulasi tubuh lebih sehat.

Kondisi tersebut lambat-laun membantu menurunkan risiko berbagai penyakit kronis.

3. Pembaruan sel-sel darah secara rutin

Tubuh secara berkala akan memperbarui sel-sel darah. Namun, proses ini ternyata berbeda antara seseorang yang melakukan donasi darah dan tidak.

"Bagi mereka yang konsisten mendonasikan darah, regenerasi sel darah merah akan terjadi 48 jam pascadonasi darah," kata Linda.

Selama waktu tersebut, volume darah akan benar-benar terganti dengan yang baru. Barulah 4-8 minggu ke depan, sel darah baru telah terbentuk dan membantu fungsi setiap organ.

"Dengan begini, tubuh akan terlihat jauh lebih segar dan sehat, serta produktif melakukan berbagai aktivitas," sambungnya.

4. Pemeriksaan kesehatan gratis

Linda menambahkan, seseorang yang berniat mendonasikan darahnya akan diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan bahwa kondisi tubuhnya prima.

Oleh karena itu, sebelum donasi, pasti akan mendapatkan pemeriksaan gratis dari dokter atau tenaga ahli.

Dari sana donor akan mengetahui bagaimana tekanan darah, kadar hemoglobin, hingga berat badan.

"Jadi, tak perlu takut lagi untuk melakukan donasi darah dengan alasan kekurangan darah," ucap Linda.

5. Pemeriksaan analisis darah secara gratis

Selain pemeriksaan kesehatan, donor juga akan mendapat pemeriksaan analisis darah secara gratis.

Sebab saat donasi darah, sampel akan diperiksa di laboratorium untuk mengetahui apakah donor mengalami penyakit tertentu atau tidak.

Cara ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit, seperti sifilis, HIV, hepatitis, atau penyakit lainnya.

"Langkah ini untuk memastikan apakah memenuhi syarat menjadi donor darah atau tidak karena penyakit menular tersebut akan menular melalui transfusi darah yang dilakukan oleh penerima," tandas Linda.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/11/073000265/benarkah-rutin-donasi-darah-bisa-menurunkan-tekanan-darah-

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke