Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Potensi Efek Samping Ubi Ungu, Apa Saja?

KOMPAS.com - Ubi jalar ungu atau ubi ungu tak hanya memiliki warna cantik, tetapi juga kaya akan nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh.

Dilansir dari Eating Well, warna ungu dalam umbi-umbian ini berasal dari antosianin, salah satu antioksidan yang membantu melawan peradangan.

Kandungan antosianin turut mengurangi risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker.

Selain antioksidan, buah ini kaya akan serat dan vitamin C, yang dapat membantu menurunkan berat badan serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Kalium dalam ubi ungu dapat meningkatkan kesehatan pembuluh darah, salah satunya mengurangi kekakuan arteri yang kerap dikaitkan dengan risiko serangan jantung dan stroke.

Lantas, adakah efek samping ubi ungu untuk tubuh?

Potensi efek samping ubi ungu

Satu buah ubi ungu panggang berukuran sedang mengandung sekitar 151 kalori, 34 gram karbohidrat, 4 gram protein, dan 4 gram serat.

Umbi-umbian ini terdiri dari 943 miligram kalium, yang dapat memenuhi hingga 20 persen asupan harian.

Bahkan, kandungan mineral kalium dalam ubi jalar ungu lebih banyak daripada pisang, bahan pangan yang terkenal akan mineral.

Konsumsi ubi ungu pun memenuhi 24 persen asupan vitamin C harian, lantaran kandungan 22 miligramnya per satu buah berukuran sedang.

Meski kaya akan manfaat, terutama berkat antioksidan dan kaliumnya, mengonsumsi ubi ungu berpotensi membawa beberapa efek samping bagi tubuh.

Berikut potensi efek samping ubi ungu jika dikonsumsi berlebihan:

Termasuk makanan dengan indeks glikemik (GI) tinggi, salah satu efek samping ubi ungu adalah berpotensi meningkatkan kadar gula dalam darah.

GI merupakan indikator seberapa cepat makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi memengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh.

Bahan pangan tinggi GI cenderung meningkatkan gula darah. Sebaliknya, makanan rendah GI akan menghasilkan gula darah yang lebih stabil.

Menurut Glycemic Index Research, makanan dengan indeks glikemik rendah memiliki kadar di bawah 55. Sedangkan, termasuk kadar tinggi jika GI di atas 70.

Ubi ungu yang telah dipanggang selama 40 menit memiliki GI sebesar 77, sehingga masuk dalam kategori tinggi.

Oleh karena itu, mengonsumsi banyak ubi jalar ungu dalam satu waktu dikhawatirkan akan menaikkan kadar gula darah.

Kendati demikian, dikutip dari Heathline, ubi ungu adalah pilihan yang cukup baik untuk penderita diabetes lantaran skor GI lebih kecil daripada jenis ubi jalar lain.

Konsentrasi senyawa polifenol, yang berperan sebagai antioksidan dalam ubi ungu juga membantu meminimalkan dampak terhadap gula darah.

Mengonsumsi ubi ungu turut menimbulkan interaksi obat, yakni efek samping yang dapat memengaruhi respons tubuh terhadap pengobatan.

Dilansir dari Medicinenet, sama seperti ubi jalar lain, ubi ungu mengandung banyak kalium atau potasium, mineral yang membantu menurunkan risiko penyakit jantung.

Sayangnya, khasiat itu dapat berbalik menjadi efek samping jika dikonsumsi dengan obat penambah kadar kalium, seperti beta bloker.

Beta bloker merupakan obat yang efektif untuk menurunkan tekanan darah tinggi, sekaligus menurunkan risiko stroke dan serangan jantung.

Konsumsi ubi jalar dan beta bloker dalam waktu berdekatan dapat memicu kelebihan asupan kalium.

Akibatnya, berpotensi mengalami hiperkalemia, yang ditandai dengan melambatnya detak jantung dan dapat berujung pada kematian.

3. Potensi batu ginjal

Masih dari Healthline, semua jenis ubi jalar, termasuk ubi ungu, umumnya aman dikonsumsi sebagian besar orang.

Namun, bahan pangan ini mengandung zat bernama asam oksalat atau oksalat dalam jumlah cukup tinggi.

Oksalat dapat berikatan dengan mineral dan membentuk beberapa senyawa, seperti kalsium oksalat dan besi oksalat.

Pada orang dengan masalah ginjal, konsumsi oksalat tinggi dapat meningkatkan risiko batu ginjal dan masalah kesehatan lain.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/07/060000565/3-potensi-efek-samping-ubi-ungu-apa-saja-

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke