Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Disebut Menteri Bahlil Terkait Konflik Rempang, Apa Perbedaan Menggusur, Menggeser, dan Merelokasi?

KOMPAS.com - Menteri Investasi Indonesia dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan pemerintah tidak akan menggusur warga Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Hal ini diungkapkannya usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/9/2023).

Bukan menggusur, Bahlil menyebut pemerintah akan menggeser permukiman warga. Wilayah itu nantinya dibangun kawasan Rempang Eco City.

"Saya datang sendiri di Rempang selama dua hari dan menemui masyarakat di sana. Kami telah melakukan solusi, posisi rempang itu bukan penggusuran, sekali lagi. Kedua, bukan juga relokasi, tapi adalah pergeseran," kata Bahlil.

"Kalau relokasi itu dari pulau A ke pulau B. Tadinya kita mau geser relokasi dari Rempang ke (Pulau) Galang. Tetapi sekarang hanya dari Rempang ke kampung yang masih ada di Rempang," sambungnya.

Lantas, apa perbedaan menggusur, menggeser, dan merelokasi?

Beda nilai rasa

Pegiat bahasa Ivan Lanin mengatakan, makna denotasi dari ketiga kata itu dapat dilihat di kamus.

  • Menggusur: Menjadikan (membuat, menyuruh) pindah tempat; menggeser tempat
  • Merelokasi: Memindahkan tempat
  • Menggeser: Memindahkan; mendorong (menarik dan sebagaianya) supaya bergeser (beralih).

"Dari sana terlihat bahwa makna ketiga kata itu memang mirip secara denotatif tanpa tambahan nilai rasa," kata Ivan kepada Kompas.com, Selasa (26/9/2023).

Ivan menyebut, pembeda dari tiga kata itu adalah nilai rasa yang sering subyektik.

Ia pun menguraikan lebih lanjut pemaknaan nilai rasa dari ketiga kata tersebut, yakni:

  • Menggusur: dengan paksaan
  • Merelokasi: umum, bisa dengan paksaan atau tidak, bisa ke tempat yang jauh atau dekat
  • Menggeser: ke tempat yang dekat.

Sebagai informasi, denotasi bisa diartikan dengan kata yang memiliki makna sebenarnya atau apa adanya.

Sementara makna yang muncul karena adanya tambahan nilai rasa disebut makna konotasi.

"Makna denotasi kata dapat sama atau mirip, tetapi makna konotasi dapat berbeda jauh," jelas dia.

Ivan menuturkan, konotasi berbeda dapat muncul pada orang yang berbeda, meski dari sebuah kata netral.

Menurutnya, nilai rasa muncul karena berbagai faktor, seperti pandangan dan pengalaman.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/26/183000765/disebut-menteri-bahlil-terkait-konflik-rempang-apa-perbedaan-menggusur

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke