Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hewan Apa yang Umurnya Paling Pendek?

Dikutip dari Live Science, serangga air ini menetas dari telur sebagai nimfa dan hidup di bawah air hingga dua tahun.

Mereka kemudian mengembangkan sayap untuk tahap akhir, yakni tahap subimago dan imago dari siklus hidup mereka untuk kawin.

Masa hidup lalat capung

Banyak lalat capung yang hidup kurang dari 24 jam dalam bentuk bersayapnya, sementara beberapa lainnya bahkan tidak bertahan 5 menit.

Sebagian besar spesies lalat capung bertransisi dari air ke darat dan udara pada tahap subimago dan kemudian berkembang biak pada tahap imago.

Mereka tidak memiliki mulut atau sistem pencernaan yang berfungsi pada kedua tahap tersebut dan hidup dari cadangan energi yang dikumpulkan saat nimfa.

Siklus lalat capung tersebut dijelaskan Luke Jacobus, peneliti lalat capung dan profesor biologi di Indiana University—Purdue University Columbus kepada Live Science. 

Sementara itu disebutkan, lalat capung penggali pasir atau Dolania americana mempunyai umur dewasa terpendek dibandingkan spesies mana pun yang tercatat, menurut website Keanekaragaman Hayati Sumber Daya Alam Georgia.

Lalat capung jantan hidup kurang dari satu jam setelah mencapai usia dewasa, dan betina hanya memiliki waktu lima menit untuk berkembang biak sebelum mati. Namun, lalat capung Amerika yang menggali pasir masih menghabiskan waktu hingga dua tahun sebagai nimfa sebelum tahap dewasa yang sangat singkat tersebut.

Hewan berumur paling pendek

Lalat capung berkembang biak di Amerika Utara, tepatnya di sekitar danau, kolam, dan sungai. Spesies ini memiliki empat siklus hidup, yakni telur, nimfa, subimago, dan imago.

Serangga ini diketahui memiliki umur dewasa terpendek dibandingkan spesies lain yang pernah tercatat.

Dilansir dari Penn Live (1/8/2017), induk lalat capung akan bertelur di dalam air. Lalat capung yang menetas menjadi nimfa hidup di bawah air selama dua minggu sampai dua tahun.

Lalat capung kemudian berada dalam siklus subimago. Di sini, mereka akan berganti kulit  selama paling tidak 50 kali.

Saat dewasa, lalat capung akan mengembangkan sayap sebagai tanda memasuki siklus kawin. Hal ini berarti serangga tersebut memasuki tahap akhir siklus hidupnya.

Sementara itu, lalat capung betina menghabiskan waktu terakhirnya untuk berkembang biak sebelum kemudian mati. Serangga ini bahkan bisa menghasilkan 10.000 telur.

Meski mati muda dan banyak dimangsa predator, lalat capung menghasilkan anak dalam jumlah besar. Ini memastikan spesies tersebut cukup bertahan hidup hingga dewasa dan bereproduksi kembali.


Evolusi lalat capung

Profesor biologi evolusi di Utah Valley University yang mempelajari evolusi lalat capung, Heath Ogden mengatakan lalat capung mengalami evolusi yang memengaruhi kehidupannya.

Lalat capung yang pertama kali muncul sekitar 350 juta tahun lalu berevolusi sehingga hidup lebih lama sebagai nimfa.

Dalam tahap ini, serangga tersebut akan menghabiskan waktu untuk mengumpulkan nutrisi.

"Sebagai orang dewasa, (lalat capung) hanyalah sebuah mekanisme untuk terbang, bereproduksi, dan bertelur,” katanya.

Lalat capung spesies Dolania americana mempunyai umur dewasa terpendek dibandingkan spesies lainnya.

Selain lalat capung, sejumlah hewan juga memiliki umur yang relatif lebih pendek daripada hewan lainnya. Berikut daftar hewan dengan umur terpendek di dunia.

Hewan paling berumur panjang

Sebaliknya, terdapat hewan-hewan yang berumur paling panjang daripada hewan lainnya. Berikut daftar hewan berumur paling panjang yang pernah tercatat.

  1. Spons laut (11.000 tahun)
  2. Terumbu karang (5.000 tahun)
  3. Hiu Greenland (272-512 tahun)
  4. Kerang (507 tahun)
  5. Paus kepala busur (200-268 tahun)
  6. Ikan rockfish rougheye (205 tahun)
  7. Kura-kura (188 tahun)
  8. Lobster (140 tahun)
  9. Ikan bigmouth buffalo (112 tahun).

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/20/150000965/hewan-apa-yang-umurnya-paling-pendek-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke