Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Dibiasakan, Ini Bahayanya Sering Menahan Buang Air Besar

KOMPAS.com - Buang air besar (BAB) adalah hal normal yang rutin dilakukan oleh semua orang.

Sayangnya, karena berbagai alasan seperti kesibukan, seseorang kemudian menunda keinginannya untuk buang air besar.

Dikutip dari VeryWellHealth, sebenarnya menahan buang air besar tak akan menimbulkan masalah jika hanya dilakukan sesekali.

Namun sayangnya, jika hal tersebut menjadi kebiasaan, maka bisa menyebabkan masalah kesehatan serius.

Ketika Anda merasa ingin buang air besar, sebenarnya itu adalah sinyal dari tubuh bahwa feses sudah berada di rektum. Oleh karena itu, sebaiknya segera buang air besar begitu keinginan tersebut muncul.

Lantas, apa bahayanya jika seseorang sering menahan buang air besar?

Bahaya sering menahan buang air besar

Dikutip dari MedicalNewsToday (5/4/2023), suka menahan buang air besar bisa menyebabkan gangguan sembelit.

Pasalnya, saat seseorang menahan BAB, usus bagian bawah akan menyerap air dari feses yang menumpuk di rektum.

Akibatnya, feses akan berkurang kandungan airnya sehingga akan sulit dikeluarkan lantaran menjadi keras.

Sembelit dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman dan dapat menyebabkan seseorang menjadi stres.

Menahan feses keluar juga berpotensi menyebabkan impaksi feses di mana massa feses yang keras dan kering tersangkut di dalam usus besar atau rektum.

Masalah lain yang diakibatkan karena menahan BAB yakni terjadinya perforasi saluran cerna atau timbulnya lubang di dinding saluran cerna.

Tak berhenti sampai di situ, risiko lainnya adalah terjadinya peregangan pada rektum sehinga orang tersebut bisa mengalami "hilang rasa" di dalam rektum. Kondisi ini menyebabkan inkontinensia atau ketidakmampuan untuk mengontrol buang air besar semakin parah.

Sebuah penelitian pada tahun 2015 juga menunjukkan bahwa saat beban feses di usus besar meningkat karena seseorang menahan BAB, maka hal ini bisa meningkatkan jumlah bakteri dan memicu peradangan usus besar.

Peradangan ini pada akhirnya berisiko menyebabkan seseorang mengalami kanker usus besar.

Temuan lain juga menunjukkan bahwa menahan BAB juga berhubungan dengan terjadinya radang usus buntu dan wasir.

Salah satu contoh kasus seseorang menahan buang air besar yang berdampak serius adalah adanya seorang wanita Inggris yang meninggal karena tak BAB selama 8 minggu.

Kotoran menyebabkan ususnya membesar sehingga menekan organ-organ tubuhnya hingga ia akhirnya mengalami serangan jantung.

Berapa kali buang air besar yang normal?

Jadwal buang air besar setiap orang berbeda-beda. Beberapa orang buang air besar setiap dua hari sekali, sedangkan yang lain buang air besar beberapa kali dalam sehari.

Frekuensi seseorang BAB akan tergantung pada usia dan pola makan seseorang.

Namun secara normal, biasanya buang air besar dilakukan satu hingga tiga kali dalam sehari.

Jika seseorang mengalami perubahan waktu buang air besar menjadi lebih jarang dari biasanya, maka bisa menjadi tanda ia sembelit.

Adapun jika seseorang mengalami buang air besar seminggu sekali namun dengan bentuk feses yang normal, besar kemungkinan ia tak memerlukan konsultasi dengan pihak medis.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/17/161500465/jangan-dibiasakan-ini-bahayanya-sering-menahan-buang-air-besar

Terkini Lainnya

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke