Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Viral Disebut Kegiatan Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung, Ini Kata Polisi

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam aktivitas tidak biasa dari bangunan di wilayah Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat, viral di media sosial.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Twitter ini, Sabtu (29/7/2023) pagi, bersama dengan sebuah pesan terusan WhatsApp.

Dinarasikan, aktivitas tidak biasa tersebut merupakan bagian dari aliran sesat yang sudah ada sejak sebelum pandemi Covid-19.

Jajaran kepolisian pun disebut sempat berjaga di kawasan tersebut.

"Beredar di grup whatsapp adanya aliran sesat di daerah Gegerkalong, Kota Bandung," tulis pengunggah.

Rekaman menunjukkan, sekumpulan orang terlihat seperti tengah menari di tengah suasana ruangan yang temaram, hanya diterangi cahaya berwarna merah.

"Itu mereka ibadah atau nari woi," kata suara dalam video.

Menanggapi unggahan, beberapa warganet mengaku takut saat melihat rekaman video.

"Lebih takut liat ini drpd setan asli merinding," komentar salah satu warganet.

"Depan kosan aku bngt, semalem pd gabisa tdr saking paniknya. cm pd nangis bnr2 saking takut paniknya," kata warganet lain.

Hingga Minggu (30/7/2023) siang, unggahan video ini telah menuai lebih dari 1,7 juta tayangan, 11.300 suka, dan 2.200 twit ulang dari warganet Twitter.

Lantas, benarkah informasi yang beredar tersebut?

Penjelasan polisi

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Sukasari Kompol Mohammad Darmawan mengaku tidak dapat menyatakan kegiatan seperti dalam unggahan video merupakan aliran sesat.

Menurut dia, aliran sesat atau tidaknya adalah kewenangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).

"Aliran sesat nanti masalahnya MUI atau Kesbangpol. Kalau dari kepolisian kita fokus pada keamanan saja," ujarnya melalui sambungan telepon, Minggu (30/7/2023).

Darmawan menjelaskan, kepolisian mengamankan kawasan Gegerkalong Kecamatan Sukasari pada Jumat (28/7/2023) malam agar tidak terjadi bentrok.

Sebab, malam itu, terdapat beberapa pihak yang kurang setuju dengan kegiatan yang tengah berlangsung.

"Supaya tidak ada terjadi kesalahpahaman, supaya tidak terjadi chaos (kekacauan), kita menjaga. Supaya di daerah itu kondusif," ungkap Darmawan.

Meski sempat ramai oleh warga, dia menegaskan, situasi di lokasi kejadian saat ini sudah aman dan kondusif.

"Yang penting kita menjaga dan semuanya sudah berjalan baik, pihak-pihak yang menolak sudah pulang dengan sendirinya," paparnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/30/141500865/video-viral-disebut-kegiatan-aliran-sesat-di-gegerkalong-bandung-ini-kata

Terkini Lainnya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke