Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Jemaah Haji Borong Perhiasan Emas di Arab Saudi, Ternyata Cuma Imitasi

KOMPAS.com - Bea Cukai Makassar, Sulawesi Selatan mengungkap perhiasan yang dikenakan jemaah haji Suarnati Daeng Kanang (49) sepulang dari Tanah Suci.

Sebelumnya sempat viral jemaah haji borong perhiasan emas di Arab Saudi.

Saat itu, Suarnati tiba di Tanah Air bersama 392 rombongan haji lainnya yang terbang pada kloter pertama, Rabu (5/7/2023).

Dia mengenakan pakaian glamor dan emas yang diklaim seberat 180 gram. Penampilannya itu sontak mengundang perhatian khalayak, termasuk Bea Cukai.

Fakta jemaah haji borong perhiasan emas di Arab Saudi

Berikut fakta perhiasan emas yang dikenakan Suarnati:

1. Suarnati kenakan emas palsu

Humas Bea Cukai Makassar Ria Novikasari menegaskan, seluruh perhiasan yang dikenakan Suarnati saat tiba di Asrama Haji Sudiang Makassar adalah emas imitasi atau palsu.

Hal itu dipastikan setelah Bea Cukai Makassar bersama dengan Pegadaian Kantor Cabang Pasar Butung Makassar melakukan pemeriksaan berupa pengujian kadar emas.

"Setelah melakukan pemeriksaan dan uji terhadap perhiasan saudari Suarnati Daeng Kanang dan berdasarkan surat keterangan yang telah diterbitkan oleh Pegadaian Kantor Cabang Pasar Butung dinyatakan perhiasan tersebut bukan emas. Orang biasa menyebutnya imitasi," terang Ria, dilansir dari Kompas.com, Senin (10/7/2023). 

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Bea Cukai Makassar batal memberikan pajak pada emas Suarnati.

"Iya (tidak kenakan pajak), karena nilai barangnya kurang dari 500 dollar Amerika Serikat, secara ketentuan barang bawaan penumpang mendapatkan pembebasan," ujar Ria.

Sebelumnya, Suarnati menjalani pemeriksaan mulai pukul 08.00 sampai pukul 12.00 Wita atau selama 5 jam pemeriksaan.

Kepada petugas Bea Cukai, Suarnati mengaku membeli semua perhiasan imitasinya itu senilai Rp 900.000.

Emas imitasi yang diklaim seberat 180 gram itu dibawanya dari Jeddah ke Makassar. Suarnati juga membawa emas imitasi itu ke Bea Cukai pada saat pemeriksaan.

Nominal harga emas imitasi Suarnati berbeda dengan keterangan yang diberikannya tempo hari.

Saat tiba di Asrama Haji Sudiang Makassar, Rabu (5/7/2023), Suarnati berkelakar bahwa emas itu dibelinya di Arab Saudi dengan harga Rp 1.200.000 per gram.

"Saya belinya pakai uang real, pokoknya per gram sekitar Rp 1.200.000," tuturnya saat itu, dilansir dari Kompas.com, Senin (10/7/2023).

3. Kenakan emas untuk penuhi nazar

Penampilannya pulang ke Tanah Air dengan mengenakan emas itu bukan tanpa alasan.

Suarnati mengatakan hal itu dilakukannya untuk memenuhi nazar yang pernah diucap.

"Saya sudah bernazar dari awal, belum mendaftar saya sudah nazar seandainya saya ke tanah suci bisa tidak ya saya begini (pakai emas) seperti orang-orang (jemaah haji yang glamor saat pulang dari Tanah Suci," ungkapnya.

Suarnati mengatakan, tidak semua perhiasannya itu dibeli di Arab Saudi.

Dari total 180 gram emas, 80 gram di antaranya sudah dibawanya saat bertolak ke Tanah Suci.

"Dari Makassar separuh (emas) saya bawa sekitar 80 gram. Kalau yang saya beli dari Tanah Suci mungkin 100 gram," terangnya.

Menurutnya, membeli emas di Arab Saudi memberikan kepuasan tersendiri. Suarnati mengaku lebih berkharisma saat mengenakan perhiasan dari Tanah Suci itu.

"Karismanya beda. Dan saya percaya kalau sakit terus pakai emas dari Tanah Suci bisa sembuh," tuturnya.

4. Punya toko dan kos-kosan

Sosok Suarnati menjadi perhatian usai tindakannya borong emas di Tanahah Suci viral.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (9/7/2023), Suarnati merupakan pengusaha yang memiliki toko sembako. Dia juga memiliki usaha burger yang diberi nama Hilda Burger.

Tak hanya itu, Suarnati diketahui memiliki kos-kosan yang berada di rumahnya dan rumah kontrakan di Jembatan Merah, Jalan Cendrawasih, Kota Makassar.

Pengakuan sag anak, Winda, Suarnati sudah menunaikan ibadan umrah sebanyak tiga kali.

Setiap pulang dari Tanah Suci, ibunya itu memang kerap membeli emas di sana.

"Tiga kali mi pergi umrah. Selalu bawa emas begitu,” kata Winda.

5. Didatangi Bea Cukai

Aksi Suarnati turut mendapat perhatian petugas Bea Cukai.

Kepala Bea Cukai Makassar, Zaeni Rahman mengatakan, timnya telah mendatangi kediaman Suarnati usai beritanya yang mengenakan emas ratusan gram viral di media sosial.

"Tim kami sudah ke kediamannya di Kecamatan Tamalate, namun beliau masih melakukan silaturahmi keluarganya di Jeneponto," ujar dia, dilansir dari Kompas.com, Jumat (7/7/2023).

Zaini mengatakan, jika betul jemaah haji tersebut membeli emas dari Tanah Suci dan ada faktur atau invoice-nya, pihaknya bakal mengenakan pajak dari emas yang dibawa oleh Suarnati.

Bea Cukai juga memanggil Suarnati untuk memastikan keaslian emas yang dipakainya.

Hasil pemeriksaan Bea Cukai menemukan bahwa emas yang dibawa Suarnati adalah emas imitasi.

Nilainya tidak lebih dari 500 dollar Amerika Serikat sehingga batal kena pajak.

(Sumber: Kompas.com/Darsil Yahya M., Rachmawati | Editor Robertus Belarminus, Dita Angga Rusiana, Rachmawati).

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/11/084500265/5-fakta-jemaah-haji-borong-perhiasan-emas-di-arab-saudi-ternyata-cuma

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke