Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warganet Curhat Uang Rp 10.000 Lama Tidak Diterima Penjual, Apakah Masih Berlaku?

KOMPAS.com - Unggahan foto disertai narasi keluhan warganet soal sudah tidak berlakunya lagi uang pecahan Rp 10.000 lama viral di media sosial Twitter.

Dalam unggahan itu, disebutkan para penunggu warung menolak uang tersebut dengan alasan meragukan masa berlakunya.

Unggahan tersebut pertama kali dibagikan oleh akun Twitter ini, Senin (19/6/2023).

"Ni wang lama ga laku, padahal sama-sama wang. ku jual 5rebu kira-kira ada yang mau ga ya?.Pusing brou ke warung sana sini zazan tapi ditolak semua," tulisnya.

Keluhan warganet lain

Menanggapi hal tersebut, warganet lain ikut melontarkan pengalaman yang sama.

"Aku juga punya satu nih udah gak laku di sini juga gak tau kenapa," tulis warganet lain.

"Aku pernah pake ini ga laku juga, malah dikatain palsu lagi," kata akun lainnya.

Hingga Kamis (22/6/2023) siang, unggahan tersebut telah tayang sebanyak 1,3 juta kali dan disukai 17.700 pengguna Twitter.

Lantas, apakah uang Rp 10.000 lama tersebut sudah tidak berlaku lagi?

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan bahwa uang Rp 10.000 tersebut sebenarnya masih berlaku.

"Jika yang dimaksud adalah uang Rp 10.000 tersebut adalah uang Rp 10.000 tahun emisi 2005 dan tahun 2010, maka uang tersebut saat ini masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI," jelasnya kepada Kompas.com, Rabu (21/6/2023).

Uang Rp 10.000 emisi 2005 berupa uang berwarna ungu terang dengan gambar Sultan Mahmud Badaruddin II.

Sementara uang Rp 10.000 emisi 2010 berwarna ungu kebiruan dengan gambar yang sama.

Adapun uang Rp 10.000 yang banyak beredar merupakan keluaran terbaru emisi 2016 dan 2022 dengan gambar Frans Kaisiepo.

"Ketiga uang kertas pecahan Rp 10.000 tersebut masih berlaku hingga sekarang sebagai alat pembayaran di Indonesia," paparnya.

Terkait penjual yang menolak transaksi dengan uang yang masih berlaku sebagai alat pembayaran, Erwin menyatakan pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat.

"Bank Indonesia secara rutin melakukan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat melalui program cinta, bangga dan paham rupiah," lanjutnya.

Menurut Erwin, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat selalu merawat setiap uang rupiah yang dimiliki.

Tindakan tersebut dilakukan agar kualitas uang terjaga dengan baik dan mudah dikenali ciri-ciri keasliannya.

Hal ini agar menghindari uang yang seharusnya masih berlaku malah dianggap palsu.

Erwin juga mengimbau masyarakat yang ragu akan masa berlaku uangnya untuk melihat informasi di situs Bank Indonesia.

Informasi daftar uang yang masih berlaku dapat dilihat melalui situs ini.

"Atau menghubungi akun sosial media Bank Indonesia, atau menghubungi kantor perwakilan Bank Indonesia terdekat," pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/22/133000965/warganet-curhat-uang-rp-10000-lama-tidak-diterima-penjual-apakah-masih

Terkini Lainnya

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke