Keputusan itu diambil lantaran ingin kualitas pembangunan IKN menjadi bagus sampai dengan 17 Agustus 2024.
"Kita berharap 17 Agustus tahun depan kita bisa acara (Agustusan) di sana, tapi kualitas pekerjaan itu menjadi kunci. Oleh karena itu, saya lapor kepada Pak Presiden pengawas itu kita terpaksa dengan segala hormat kita pakai bule-bule untuk menjadi kualitas. Jangan nanti Istana Presiden itu jadi, tapi kualitasnya tidak bagus," ujar LBP dalam rapat kerja dengan Banggar DPR RI, Jakarta, Jumat 9 Juni 2023.
Membanggakan bahwa telah terbukti pemerintah Indonesia secara sistematis, terstruktur dan masif bukan saja merencana, namun sudah nyata menatalaksanakan percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara yang akan menjadi kebanggaan bangsa, negara dan rakyat Indonesia.
Penugasan Presiden Jokowi kepada Luhut Binsar Panjaitan sebagai Ketua Percepatan Pembangunan IKN sangat tepat dan benar.
Rekam jejak keberhasilan LBP menunaikan tugas secara cepat dan bermutu sudah tidak perlu diragukan lagi.
Kebijakan LBP atas restu Presiden Jokowi untuk mempekerjakan tenaga asing sebagai pengawas pembangunan IKN sudah pasti berdasar pertimbangan secara cermat dan seksama maka terjamin tepat guna dan tepat sasaran.
Namun di balik suasana serba membanggakan itu menyelinap rasa prihatin. Ternyata setelah 75 tahun merdeka Indonesia belum memiliki putra putri terbaik yang mampu dipercaya ditugaskan sebagai pengawas pembangunan megaproyek seperti IKN.
Terbukti kita masih terpaksa menggunakan tenaga asing.
Semoga fakta tersebut dapat menjadi perhatian Kementerian Pendidikan untuk kembali meninjau serta menata demi lebih menyempurnakan pendidikan nasional Indonesia sehingga selanjutnya pembangunan IKN dapat dilaksanakan oleh para putra-putri terbaik Indonesia secara murni swadaya berdikari tanpa perli melibatkan tenaga asing. MERDEKA!
https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/11/170637665/tenaga-asing-mengawasi-pembangunan-ikn-nusantara