Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Jenis Ikan Ini Disebut Kaya Akan Kolesterol Jahat, Benarkah?

KOMPAS.com - Sebuah video bernarasi empat ikan mengandung kolesterol jahat, ramai di media sosial TikTok.

Diunggah oleh akun ini, Minggu (2/4/2023), pengunggah menyebutkan empat jenis ikan dengan kandungan kolesterol tinggi, yakni ikan bawal, lele, makarel, dan sarden.

"Jangan makan setiap hari," kata pengunggah.

Narasi dalam video menyebutkan, 100 gram ikan bawal mengandung 120 mg kolesterol. Sementara ikan lele, selain kolesterol tinggi, kandungan asam lemak omega 6 yang ada di dalamnya juga disebut meningkatkan peradangan dalam tubuh.

Ikan makarel juga disebut jenis ikan berlemak dengan kandungan kolesterol tinggi, yakni 127 mg dalam setiap 6 onsnya.

"Ikan sarden, dalam satu kaleng ikan sarden mengandung 136 mili (miligram) kolesterol," narasi video.

Video ini pun menarik perhatian warganet hingga menuai lebih dari 145.000 tayangan dan 1.230 suka pada Jumat (7/4/2023).

Lantas, benarkah empat jenis ikan tersebut tidak boleh dikonsumsi setiap hari karena mengandung kolesterol tinggi?

Ikan kaya akan omega 3

Pakar gizi IPB University Prof Ali Khomsan membenarkan, ikan merupakan produk hewani yang mengandung kolesterol.

"Ikan sebagai produk hewani tentu mengandung kolesterol. Namun, ikan laut juga mengandung omega 3," terangnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/4/2023).

Bukan hanya mengandung omega 3, Ali menegaskan, kandungan kolesterol pada ikan juga tidak setinggi hewan yang hidup di darat.

Untuk itu, bahan pangan ini relatif aman dikonsumsi dan tidak memicu kadar kolesterol dalam darah naik.

"Oleh karena itu, ikan laut adalah pangan hewani yang sehat. Tidak perlu ada ketakutan mengonsumsi ikan laut," kata dia.

Senada, dokter sekaligus pakar nutrisi Tan Shot Yen menjelaskan, ikan justru mengandung omega 3 dalam jumlah melimpah.

Meski bukan "obat" untuk kolesterol tinggi, Tan mengatakan bahwa omega 3 memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain:

  • Pertumbuhan otak dan mata sejak kandungan
  • Mengatasi kecemasan dan depresi
  • Menunjang kesehatan mata
  • Menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk mencegah dan menurunkan gejala peradangan, serta menurunkan kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL)
  • Membantu mengatasi masalah gangguan mental
  • Menurunkan lemak pada hati
  • Membantu mengatasi nyeri haid
  • Memperbaiki kualitas tidur
  • Membantu kesehatan kulit.

Sebaliknya, menurut dia, sebagian besar kolesterol dalam tubuh sebenarnya dibuat oleh organ hati. 

"80 persen kolesterol manusia dibuat oleh hati atau livernya sendiri," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat.

Cara mengolah ikan untuk penderita kolesterol tinggi

Kendati relatif aman dan tidak meningkatkan kadar kolesterol, Tan menerangkan bahwa manusia tetap membutuhkan keragaman makanan.

Oleh sebab itu, ada baiknya untuk tidak mengonsumsi ikan setiap hari.

"Rotasi dengan protein lain juga karena manusia butuh keragaman makanan," ungkapnya.

Di sisi lain, khusus penderita kolesterol tinggi, juga tetap bisa menikmati ikan asal dengan cara pengolahan yang tepat.

Dia menambahkan, menggoreng atau membakar ikan dengan suhu tinggi dan di atas arang akan mengubah kandungan omega 3 menjadi lemak jahat alias trans fat.

Adapun beberapa pilihan cara mengolah ikan yang tepat menurut Tan, antara lain pepes, gulai, pindang, kari, dan bakar dengan dibungkus daun.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/08/060000865/4-jenis-ikan-ini-disebut-kaya-akan-kolesterol-jahat-benarkah-

Terkini Lainnya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke