Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Dianggap Sama, Berikut 7 Perbedaan Aligator dan Buaya

KOMPAS.com - Sekilas, buaya dan aligator terlihat sangat mirip, sehingga banyak orang sulit membedakannya. Namun jika dilihat lebih dekat, keduanya memiliki sejumlah perbedaan.

Aligator dan buaya termasuk dalam ordo taksonomi yang disebut Crocodylia.

Dilansir dari Live Science, Crocodylia dibagi dalam tiga keluarga besar yakni Alligatoridae (aligator), Crocodylidae (buaya) dan Gavialidae (gharial).

Ordo Crocodylia sendiri memiliki nenek moyang evolusioner yang sama. Namun, sekitar 80 juta tahun yang lalu, Alligatoridae dan Crocodylidae melanjutkan perjalanan evolusi mereka masing-masing.

Selama jutaan tahun evolusi, baik buaya maupun aligator memiliki penampilan yang relatif sama.

Keduanya memiliki sejumlah kesamaan, termasuk moncong panjang, ekor yang kuat, kaki pendek, dan punggung berlapis tulang.

Tetapi ada beberapa perbedaan yang cukup mudah dikenali, di antaranya adalah sebagai berikut:

Salah satu cara mudah untuk membedakan aligator dan buaya adalah dengan melihat garis rahangnya.

Aligator memiliki overbite, sehingga gigi di rahang bawah masuk ke dalam dan tidak terlihat saat mulutnya tertutup.

Sebaliknya, gigi di baris bawah rahang pada buaya terletak di bagian luar mulut, dan membentuk lekukan di sepanjang rahang atas.

Sehingga beberapa gigi di rahang bawah muncul saat mulutnya ditutup.

2. Bentuk moncong

Meski sama-sama memiliki moncong yang panjang, bentuknya berbeda antara aligator dan buaya.

Aligator memiliki moncong lebar dan berbentuk U. Sedangkan buaya memiliki moncong berbentuk V yang lebih runcing.

Namun ada pengecualian untuk buaya Crocodylus palustris. Buaya ini memiliki moncong bulat yang mirip seperti aligator.

Perbedaan lain terletak pada kaki depan keduanya. Dibandingkan dengan buaya, kaki depan aligator memiliki tulang humerus yang lebih pendek dan kaki belakang memiliki tulang paha yang lebih pendek.

4. Jumlah organ sensorik

Kedua reptil ini memiliki bintik hitam kecil yang disebut integumentary sense organ (ISO) pada kepalanya.

Organ sensorik ini memungkinkan mereka untuk mendeteksi perubahan tekanan di dalam air yang disebabkan oleh calon mangsa.

ISO hanya dapat ditemukan di kepala dan di sekitar mulut aligator, sedangkan buaya memiliki ISO di hampir setiap skala pada tubuhnya.

5. Warna

Dilansir dari Everything Reptiles, sebagian besar buaya berwarna hijau, abu-abu, coklat, atau hitam dengan pola berbintik-bintik.

Warna dan pola tersebut berfungsi untuk membantu mereka berbaur dengan lingkungan.

Buaya cenderung hidup di perairan terbuka dengan banyak alga. Karena itu mereka biasanya akan hadir dengan nuansa kulit yang lebih hijau.

Sebaliknya, Alligator memiliki warna yang lebih gelap daripada buaya. Biasanya mereka berwarna hijau tua hingga hitam.

Perbedaan selanjutnya antara aligator dan buaya adalah, buaya cenderung lebih agresif dan sebaiknya tidak boleh didekati atau diganggu.

Buaya adalah predator yang akan mengejar apa pun yang bergerak dan tidak segan-segan mengejar manusia yang terlalu dekat.

Namun sebenarnya, mereka hanya akan menyerang saat diganggu atau saat sedang melindungi telur dan anaknya.

7. Ukuran buaya lebih besar

Kebanyakan buaya memiliki ukuran yang lebih besar dari aligator. Buaya air asin adalah yang terbesar dan bisa mencapai panjang hingga 7 meter.

Buaya Nil adalah salah satu buaya yang paling kecil dengan panjang hanya sekitar 4,8 meter dan berat sekitar 227 kilogram.

Sedangkan aligator jantan dapat mencapai panjang rata-rata antara 3,5 hingga 4 meter dan beratnya bisa mencapai 450 kilogram.

Aligator betina memiliki panjang antara 2,5 hingga 3 meter dan beratnya mencapai 227 hingga 317 kilogram.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/26/170000065/sering-dianggap-sama-berikut-7-perbedaan-aligator-dan-buaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke