Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bolehkah Penderita Diabetes Mengonsumsi Buah?

KOMPAS.com - Mayoritas buah memiliki rasa manis sehingga kerap dipertanyakan apakah buah aman untuk dikonsumsi penderita diabetes.

Kandungan fruktosa di dalam buah kerap menjadi momok bagi penderita diabetes.

Sudah bukan menjadi rahasia jika penderita diabetes harus berhati-hati dalam mengonsumsi makanan.

Pasalnya, gula darah yang tinggi bisa muncul kapan saja.

Lantas, bolehkah penderita diabetes makan buah-buahan?

Penjelasan penelitian

Beberapa buah memang mengandung lebih banyak gula, namun bukan berarti penderita diabetes tidak bisa mengonsumsinya.

Penulis The Easy Diabetes Cookbook, Mary Ellen Phipps mengatakan buah memiliki manfaat yang sama bagi siapapun yang mengonsumsinya, baik yang menderita diabetes maupun tidak.

"Buah memiliki manfaat yang sama untuk penderita diabetes seperti halnya bagi mereka yang tidak menderita diabetes," ucapnya, dilansir dari Eating Well.

Menurut Mary, buah menawarkan vitamin, mineral, dan serat untuk makanan kita sehari-hari.

"Dan sebagian besar buah memiliki kandungan air yang tinggi, yang menjadikannya kelompok makanan yang menghidrasi dengan baik," terang dia.

Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh PLOS Medicine pada 2017, disebutkan bahwa mengonsumsi buah merupakan bagian dari diet yang dikaitkan dengan pencegahan penyakit kronis, termasuk diabetes tipe 2.

Sementara kandungan fruktosa di dalam buah memang bisa memengaruhi kadar gula darah.

Namun, perlu diketahui bahwa kadungan fruktosa di dalam buah dilengkapi dengan tambahan nutrisi lainnya yang bisa meningkatkan kesehatan.

Selain itu, jumlah fruktosa di dalam buah yang utuh juga lebih sedikit daripada makanan lainnya.

Buah juga mengandung tinggi serat. Tidak seperti sumber karbohidrat lainnya, serat tidak dicerna oleh tubuh dan tidak menyebabkan kadar gula naik.

Justru kandungan serat yang tinggi bisa membantu menurunkan kadar gula darah.

Menurut artikel yang diterbitkan oleh Nutrients pada 2018, asupan serat makanan tidak hanya meningkatkan rasa kenyang tetapi juga dikaitkan dengan penurunan risiko diabates tipe 2.

Dengan kata lain, mengonsumsi serat yang cukup telah terbukti secara positif memengaruhi respons glukosa darah setelah makan sekaligus membantu meningkatkan perasaan kenyang.

Perhatikan porsi konsumsi

Kendati diperbolehkan, Mary mengatakan bahwa penderita diabetes perlu memperhatikan porsi buah yang dikonsumsinya.

"Penting untuk memperhatikan jumlah karbohidrat dan dampaknya pada kadar gula darah individu. Lakukan penyesuaian dalam ukuran porsi atau coba tambahkan sumber protein sesuai kebutuhan," jelas dia.

Dilansir dari Mayo Clinic, konsumsi 15 gram karbohidrat di dalam buah tidak akan menimbulkan kenaikan kadar gula darah.

Berikut besaran porsi buah yang konversinya setara dengan 15 gram karbohidrat:

Tips makan buah bagi penderita diabetes

Dikutip dari WebMD, berikut cara aman bagi penderita diabetes yang ingin mengonsumsi buah:

  1. Perhatikan ukuran porsi, terutama dengan buah kering
  2. Pilih buah segar atau beku
  3. Ketika makan buah kering atau olahan, periksa labelnya
  4. Hindari konsumsi buah dalam bentuk minuman jus
  5. Konsumsi dalam waktu yang berbeda, misalnya satu buah saat sarapan dan satu lainnya ketika makan siang atau sebagai camilan.

Daftar buah untuk penderita diabetes

Masih dilansir dari laman yang sama, berikut daftar buah yang direkomendasikan untuk penderita diabetes:

  • Stroberi
  • Tomat
  • Jeruk
  • Apel
  • Pisang
  • Mangga
  • Buah pir
  • Kurma.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/13/164500765/bolehkah-penderita-diabetes-mengonsumsi-buah-

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke