Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Putra Harmoko: Nama Ayah Saya Bukan Singkatan dari Harun Mohamad Kohar

Menurut Azisoko Harmoko, putra almarhum Harmoko, nama ayahnya yang sebenarnya hanya Harmoko, bukan singkatan dari Harun Mohamad Kohar.

Hal itu diungkapkan Dimas, sapaan Azisoko, setelah mengetahui di sejumlah pemberitaan media bahwa nama ayahnya disebutkan yaitu Harun Mohamad Kohar dan disingkat menjadi Harmoko. 

Tidak tahu Harmoko jadi Harun Mohamad Kohar

Dimas mengaku tidak tahu dari mana asal mulanya mengapa banyak pihak menulis nama Harun Mohamad Kohar disebut sebagai nama asli ayahnya.

“Nah, itu dia. Saya juga tidak tahun dari mana (asal nama Harun Mohamad Kohar muncul). Setahu saya dulu bapak ibunya almarhum juga memanggilnya Harmoko,” ujar Dimas saat dihubungi, Rabu (13/4/2022).

Dimas juga mengatakan, selain Harmoko, nama-nama saudara ayahnya juga mirip dengan menggunakan awalan “Har”.

“Saudara-saudara bapak juga namanya hampir mirip, ada Hariaji, Harsono, dan lain-lain,” kata dia.

Tahu dari pemberitaan Kompas.com

Dimas pertama kali mengetahui bahwa nama ayahnya banyak dituliskan sebagai sebuah nama “akronim” usai membaca salah satu berita di Kompas.com (saat ini sudah diperbaiki).

Dia kemudian menemukan penulisan singkatan nama ayahnya ternyata juga dituliskan di sejumlah media lain, termasuk Wikipedia.

Kepada Kompas.com, Dimas mengatakan bahwa nama asli ayahnya “Harmoko” saja tanpa embel-embel lain, dan bukan merupakan akronim dari nama lain.

“Harmoko saja (nama aslinya). Kecuali di paspor pakai nama orangtua almarhum untuk last name,” terangnya.

Dimas berharap, jika ada yang mengutip nama ayahnya sebagai nama akronim tertentu agar bisa membetulkan hal tersebut.

Harmoko adalah Menteri Penerangan di era Presiden Soeharto atau Orde Baru.

Selain sebagai Menteri Penerangan, Harmoko juga pernah menjabat sebagai pimpinan DPR/MPR pada periode 1997-1999.

Dikutip dari Kompas.com 5 Juli 2021, sebelum menjabat sebagai Menteri Penerangan, Harmoko sempat bekerja sebagai wartawan di sejumlah media massa.

Harmoko menjadi wartawan dan kartunis pada awal tahun 1960-an di harian Merdeka dan majalah Merdeka.

Pada tahun 1964, Harmoko pernah bekerja sebagai wartawan di harian Angkatan Bersenjata, kemudian menjadi wartawan di harian API tahun 1965.

Pada tahun itu, Harmoko juga menjabat sebagai pemimpin redaksi majalah berbahasa Jawa, Merdiko.

Tahun 1966 sampai 1968, Ia terpilih sebagai pimpinan dan penanggung jawab harian Mimbar Kita.

Selanjutnya tahun 1970, Ia dan teman-temannya menerbitkan harian Pos Kota.

Sebagai wartawan, Harmoko pernah dipilih sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Penerangan pada masa Presiden Soeharto saat Kabinet Pembangunan IV tahun 1983.

Ia menjabat posisi tersebut sampai masa Kabinet Pembangunan VI tahun 1997.

Saat menjadi Menteri Penerangan, Harmoko pernah mendirikan gerakan Kelompencapir (kelompok pendengar, pembaca, dan pemirsa).

Kelompok tersebut dimaksudkan sebagai media untuk menyampaikan informasi dari pemerintah.

Harmoko juga pernah menjabat Ketua Umum Golkar pada periode 1993-1998. Terakhir, ia menjabat sebagai Ketua MPR pada 1997 sampai 1999.

Harmoko meninggal dunia pada Minggu (4/7/2021) dalam usia 82 tahun.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/14/073000465/putra-harmoko-nama-ayah-saya-bukan-singkatan-dari-harun-mohamad-kohar

Terkini Lainnya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke