Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tidak Banyak Mengeluarkan Keringat Saat Olahraga, Ini Sebabnya

KOMPAS.com - Saat berolahraga, rata-rata orang akan mengeluarkan keringat.

Keringat ini sebagai tanda pelepasan panas tubuh untuk mengurangi suhu panas akibat berolahraga.

Dilansir dari Healthline, berkeringat adalah proses alami untuk mendinginkan tubuh.

Saat suhu tubuh meningkat, sistem saraf otonom merangsang kelenjar keringat untuk menghasilkan keringat.

Selanjutnya, keringat akan diuapkan dari kulit ke udara. Inilah yang memberikan efek sejuk, sehingga suhu tubuh pun berkurang.

Bagi sebagian orang, keringat adalah bukti sudah melakukan aktivitas fisik dengan baik. Bahkan, beberapa tidak berhenti berolahraga sebelum bermandikan keringat.

Lantas, bagaimana dengan orang yang tidak berkeringat atau hanya sedikit mengeluarkan keringat saat olahraga?

Penyebab tidak berkeringat saat olahraga

1. Kurangnya cairan

Dilansir dari Livestrong, jumlah keringat yang dihasilkan saat berolahraga bergantung pada cukupnya cairan sebelum, selama, atau sesudah olahraga.

Jika dari awal olahraga tidak cukup minum atau sering buang air kecil, maka produksi keringat juga akan sedikit. Lantaran, tubuh tidak memiliki cukup cairan untuk mengeluarkan keringat.

Oleh karena itu, sebaiknya perbanyak minum air putih sebelum dan sesudah berolahraga, agar cairan dalam tubuh tetap terjaga.

2. Intensitas olahraga kurang

Masih dari sumber yang sama, kurangnya intensitas olahraga juga bisa menjadi penyebab umum dari sedikit atau tidak adanya keringat.

Jika seseorang berolahraga dengan intensitas sedang yang tidak sampai meningkatkan suhu inti dalam tubuh, maka keringat yang dihasilkan pun akan sedikit.

Olahraga ringan seperti berjalan kaki misalnya, tidak akan membuat orang berkeringat. Kecuali jika suhu udara saat itu tinggi atau medan untuk berjalan menanjak.

Lalu, jika tidak berkeringat saat olahraga, apakah artinya tidak cukup baik dan gagal berolahraga?

Dikutip dari Well and Good, seorang pelatih kebugaran dan penemu Tracy Anderson Method, Tracy Anderson menjelaskan, keringat tidak selalu menjadi tolok ukur keberhasilan olahraga.

Jika bermandikan keringat, terengah-engah, lelah, ataupun merasakan sensasi panas artinya sudah melakukan olahraga dengan baik, menurut Anderson itu anggapan yang keliru.

“Sejujurnya, tidak satu pun dari hal-hal itu yang menjadi indikator dari olahraga berkualitas,” katanya.

Anderson melanjutkan, mungkin saja kondisi demikian disebabkan suhu ruangan yang panas, sedang tidak enak badan, terluka, atau terjadi sesuatu.

Sementara untuk mengukur apakah olahraga yang dilakukan berhasil atau tidak, menurutnya dapat dilihat dari hasil keseluruhan.

“Butuh waktu untuk mengukur hasil nyata dari olahraga yang Anda lakukan dan itu bukan hanya dengan perubahan apa yang Anda lihat di tubuh Anda,” ujarnya.

Tambahan dari Anderson, cobalah untuk mempelajari dan memahami tubuh saat berolahraga daripada hanya mengandalkan seberapa banyak keringat yang dihasilkan.

“Kemampuan untuk mendengarkan tubuh sendiri sangat penting untuk kesehatan dan kebahagiaan Anda,” ucap Anderson.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/10/150500065/tidak-banyak-mengeluarkan-keringat-saat-olahraga-ini-sebabnya

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke