Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Vaksin Covid-19 Ubah Warna Darah dan Tidak Bisa Didonorkan

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut vaksin Covid-19 bisa merusak dan menggumpalkan sel darah merah, beredar di media sosial pada Rabu (8/9/2021).

Disebutkan pula bahwa orang yang sudah divaksin, darahnya tidak bisa lagi digunakan untuk mendonorkan ke orang lain.

Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan informasi tersebut salah atau hoaks.

Tidak ada kaitan vaksin Covid-19 dengan sel darah merah seperti yang disebutkan dalam narasi unggahan tersebut.

Selain itu, orang yang sudah divaksin masih dapat melakukan donor darah seperti biasanya.

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, informasi mengenai vaksin corona yang disebut akan merusak dan menggumpalkan sel darah merah diunggah oleh akun Facebook ini.

Pengunggah juga menuliskan bahwa vaksin menyebabkan warna merah darah menjadi tidak normal.

Selain itu, disebutkan pula orang yang sudah divaksin, darahnya tidak bisa lagi digunakan untuk mendonorkan darah ke orang lain.

Berikut narasi selengkapnya:

"#VAKSIN_CORRONA

Vaksin Corrona akan merusak sel darah merah, bahkan mengumpalkannya, sehingga darah merahnya menjadi tidak normal lagi.

Orang yg Sudak divaksin, darahnya tidak bisa lagi digunakan untuk mendonorkannya ke orang lain.

Kamu yg udah di vaksin Corrona, berarti kan sudah kebal ama Corrona, ngapain takut berinteraksi dengan kami yg belum di-Vaksin (toh kamu kan sudah kebal sama Corrona) tidak akan mungkin tertular sama Corrona.

Terus kenyataannya vaksin Corrona tidak menjamin seseorang kebal sama Corrona, (lantas apa gunanya divaksin Corrona kalo tidak membuat kebal, atau barangkali pengen jadi MANRob ya alias Manusia Robot).

Kalau mereka bilang ini adalah sebuah wasilah, bilangin wasilah itu pake dasar yg jelas, bukan serampangan seperti ini (serampangan karena sesuatu yg mau dijadikan obat/penangkal itu tidak jelas kegunaannya untuk apa).

Sadarlah saudaraku,
Mati dan hidup itu ditangan ALLAH, bukan makhluk yg sangat lemah (Corrona) ini yg mematikan...
#SalamAkalSehat
#AsahKembaliAkalmu
#StopPakeMasker
#StopVaksin
#KembaliHidupNormal".

Tak hanya itu, pengunggah juga menambahkan video dengan judul "Awas terjadi penggumpalan darah !!!".

Hingga Senin (4/10/2021), unggahan itu sudah direspons sebanyak 18 kali dan dibagikan sebanyak 17 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

Konfirmasi Kompas.com

Menanggapi hal itu Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung sekaligus Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.

"Enggak benar lah, itu hoaks, darah enggak berubah dari vaksin, warna merah karena adanya zat besi," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/10/2021).

Ia menjelaskan, tidak ada kaitannya vaksin Covid-19 dengan sel darah merah seperti yang disebutkan dalam narasi unggahan tersebut.

"Tidak ada kaitannya," lanjut dia.

Menurut Nadia, klaim soal darah orang yang sudah divaksin tidak bisa digunakan untuk donor darah adalah informasi salah.

Ia menjelaskan, orang yang sudah divaksin dapat melakukan donor darah seperti biasanya.

Penjelasan Reuters

Di sisi lain, media sosial juga diramaikan mengenai perbedaan warna darah pada kantong darah yang disebut darah orang yang sudah divaksin dan satunya darah milik orang yang belum divaksin.

Berikut link unggahannya.

Foto tersebut telah digunakan sebagai bukti dugaan bahwa darah dari orang yang divaksinasi Covid-19 tidak aman.

Dikutip dari Reuters, Rabu (22/9/2021), dua ahli medis mengatakan bahwa klaim tersebut salah.

Menurut mereka, meskipun darah bisa berbagai warna namun hal itu tidak ada hubungannya dengan vaksin Covid-19.

"Gambar itu terbukti salah," ujar Asisten Profesor di Departemen Onkologi Radiasi di Institut Kanker Huntsman, Fakultas Kedokteran Universitas Utah, Skyler Johnson.

"Tidak ada teori atau biologis yang masuk akal untuk gagasan bahwa vaksin dapat mengubah warna darah seseorang," lanjut dia.

Konsultan di International Plasma and Fractionation Association, Dr Paul Strengers mengungkapkan, darah memang bisa tampak dalam berbagai warna, tapi tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19.

"Darah tampak dalam berbagai warna, termasuk merah, biru, hijau, dan ungu. Warna pelangi ini dapat ditelusuri ke molekul protein yang membawa oksigen dalam darah," ujar Strengers.

Ia menjelaskan, protein yang berbeda menghasilkan warna yang berbeda.

Misalnya, jika seseorang telah makan makanan yang sangat berlemak, warna darah pada hari berikutnya akan menunjukkan bahwa setelah pendinginan, permukaan plasma darah (kuning) berubah menjadi putih.

Alasannya yakni di permukaan lemak dalam darah mengambang di plasma dan ada lapisan lemak putih.

Strengers menambahkan, vaksinasi memang meningkatkan konsentrasi antibodi spesifik dalam tubuh yakni pemicu antigen dalam vaksin.

"Antibodi (spesifik) tidak memiliki warna," ujar Strengers.

Ia mengatakan, warna darah dapat berubah jika disimpan untuk jangka waktu tertentu, di mana ia mengalami perubahan metabolisme menjadi keadaan non-oksidatif.

Kesimpulan

Informasi yang menyebut, vaksin virus corona dapat mengubah warna darah dan orang yang sudah divaksin tidak bisa donor darah adalah hoaks. 

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes mengatakan bahwa tidak ada kaitan antara sel darah merah dengan vaksinasi Covid-19.

Selain itu, orang yang sudah divaksin masih dapat melakukan donor darah seperti biasanya.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/04/183000265/-hoaks-vaksin-covid-19-ubah-warna-darah-dan-tidak-bisa-didonorkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke