Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anosmia Akibat Covid-19, Berapa Lama Bisa Sembuh?

Pada sejumlah kasus Covid-19 dengan gejala ringan, tidak hanya kehilangan penciuman, pasien juga mengalami kehilangan fungsi indra perasa.

Itu artinya, bukan hanya tidak bisa mencium bau pasien Covid-19 juga bisa kesulitan merasakan makanan yang masuk ke mulut.

Meski begitu tidak berarti semua orang yang terinfeksi Covid-19 pasti mengalami anosmia. Sebaliknya, anosmia juga tidak hanya disebabkan oleh infeksi Covid-19.

Lama waktu anosmia karena covid-19

Anosmia yang muncul karena infeksi covid-19 bisa hilang dengan sendirinya seiring kesembuhan pasien. Namun belum ada ukuran waktu yang pasti karena setiap pasien Covid-19 bisa mengalami gejala anosmia dengan durasi waktu yang berbeda-beda.

Sebagian pasien ada yang melaporkan hanya mengalami anosmia selama 2 minggu sampai sebulan. Tetapi ada juga laporan pasien Covid-19 yang mengalami anosmia selama 2 hingga 5 bulan.

Dikutip dari Kompas Health yang melansir Health Line, sebuah studi yang dipresentasikan oleh American Academy of Neurology pada Februari 2021, menemukan bahwa banyak orang yang pulih dari Covid-19 masih merasakan anosmia hingga 5 bulan kemudian.

Penelitian ini melibatkan 813 petugas kesehatan yang dites positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 580 orang diketahui mengalami kehilangan indra penciuman selama penyakit awal.

Dari kelompok 580 orang ini, hampir 300 orang dilaporkan belum mendapatkan kembali indra penciumannya hingga 5 bulan kemudian.

Para peneliti menemukan bahwa sebagian besar dari partisipan yang diuji tidak mendapatkan kembali indra penciuman sepenuhnya.

Kemampuan penciuman para partisipan diketahui berkurang atau kembali dengan cara yang terdistorsi (mengalami parosmia).

Sementara itu, dari 813 partisipan itu, 527 orang diketahui mengalami kehilangan indra perasa dan 200 orang di antaranya belum mendapatkan kembali indra perasanya hingga 5 bulan kemudian.

Tapi untungnya, ketika indra perasanya kembali, 8 dari 10 partisipan dilaporkan bisa merasakan seperti sedia kala atau sepenuhnya.

Sementara itu, dilansir dari laman resmi Universitas Gadjah Mada, Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan - Bedah Kepala & Leher dari RS Akademik UGM, Dr Mahatma Sotya Bawono, MSc, SpTHT-KL, menyebut bahwa pasien Covid-19 bisa mengalami anosmia dalam beberapa minggu atau beberapa bulan.

"Berbagai kemungkinan terjadi pada pasien anosmia. Ada yang bisa menderita selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau mungkin menetap selamanya. Namun, sejauh ini kami mendapati banyak pasien yang bisa sembuh dari anosmia," jelas dokter yang biasa disapa Boni ini pada Kamis (25/2/2021), dalam ugm.ac.id.

Boni sendiri pernah menangani berbagai kasus Covid-19, salah satunya pasien yang baru bisa sembuh dari anosmia lebih dari dua bulan.

“Saya punya satu pasien yang belum sembuh lebih dari dua bulan sejak terpapar Covid-19," tambahnya.

Merangsang indra penciuman

Bagi pasien yang mengalami anosmia, disarankan untuk tetap berupaya melakukan latihan atau terapi penciuman untuk merangsang indra penciuman.

Misalnya, latihan penciuman hampir setiap hari yang dilakukan dengan menggunakan aroma yang berbeda seperti aroma lemon, minyak atsiri, kopi, dan lain-lain.

Sejumlah penelitian menunjukkan, terapi indra penciuman efektif merangsang mekanisme pemulihan alami tubuh yang tidak peka bau.

Terapi indra penciuman untuk anosmia ini bisa menggunakan minyak esensial untuk memicu respons sensorik. Beberapa jenis minyak esensial yang digunakan memiliki aroma tajam seperti kayu manis, vanita, jeruk, dan pisang.

(Sumber:Kompas/Irawan Sapto Adhi | Editor: Irawan Sapto Adhi)

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/17/074600865/anosmia-akibat-covid-19-berapa-lama-bisa-sembuh-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke