Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Air Laut Asin?

Kerap kali saya bertanya-tanya kepada diri saya sendiri tentang kenapa air laut asin. Meski pertanyaan saya juga bisa tentang kenapa air sungai tawar. Yang bisa saja berlanjut kenapa manusia tidak minum air laut.

Konon

Konon menurut para ilmuwan marinageologi, garam di laut merupakan hasil air hujan membawa ion mineral dari darat ke laut.

Akibat karbon dioksida di udara melarut ke dalam air hujan maka terasa asin. Ketika air hujan turun melepas kandungan mineral garam yang terpisah menjadi ion yang dibawa aliran air dari daratan ke lautan.

Dapat dikatakan bahwa garam di gunung mengalir ke laut namun tidak ada peribahasa romantis garam di gunung berjumpa garam di laut. Adanya asam di gunung berjumpa garam di laut.

Sodium dan klorida sebagai konstituen garam dapur merupakan 90 persen ion yang berada di air laut. 3,5 persen berat air laut terdiri dari larutan garam.

Mineral ion didayagunakan oleh satwa dan puspa laut setelah dipisahkan dari air yang kemudian menumpuk di dasar laut selama jutaan tahun.

Gunung berapi dan sumber hidrotermal di dasar laut juga melepas garam ke samudra. Maka manusia tidak perlu menggarami samudra kecuali benar-benar kurang kerjaan.

Hipersalina

Laut Mati mengandung perairan hipersalina karena sangat penuh mengandung garam akibat proses evaporasi inekuilebrial sehingga manusia yang paling gendut pun mengapung di permukaan Laut Mati. Yang tidak percaya silakan coba sendiri di Laut Mati.

Ada pula jenis air di antara asin dengan tawar yang berada di kawasan antara laut dan sungai yaitu air payau.

Iptek telah memungkinkan manusia mengubah air asin menjadi air tawar agar bisa diminum oleh manusia. Sementara saya belum tahu apakah air laut “diminum” oleh ikan serta satwa yang hidup di dalam laut.

Secara alasanologis saya juga tidak tahu alasan air laut asin, air sungai tawar, air muara payau. Kenapa tidak semua air asing atau tawar atau payau? Kenapa mesti ter atau dibeda-bedakan?

Berdasar pembelajaran organoleptik amatiran dangkal saya terhadap air asin, tawar dan payau tanpa melibatkan air keras, air raksa, air seni, air susu, air keringat dan air lain-lainnya mohon dimaafkan oleh para atheis bahwa saya menakjubi fakta air laut asin sebagai suatu misteri alam semesta yang semula secara kodrati diatur atau teratur tanpa campur tangan mau pun campur otak manusia.

Maka saya percaya bahwa Yang Maha Kuasa ada. Amin.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/23/113938865/kenapa-air-laut-asin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke