Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Soeharto Ditunjuk Gantikan Soekarno sebagai Presiden

Melalui Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar), Soeharto mengambil alih tampuk kepemimpinan.

Tepatnya pada 22 Juni 1966, Soekarno diberhentikan sebagai presiden melalui Sidang Umum ke IV MPRS.

Setahun sesudahnya, Soeharto ditunjuk sebagai Pejabat Presiden.

Pejabat presiden

Aksi mahasiswa usai peristiwa Gerakan 30 September 1965, membawa gejolak besar dalam pemerintahan.

Soekarno yang saat itu hendak memimpin rapat kabinet di Istana Merdeka pada 11 Maret 1966 bahkan harus segera meninggalkan tempat.

Dia meninggalkan Istana Kepresidenan Jakarta usai mendapat laporan adanya pasukan liar yang bergerak di luar Istana.

Tiga jenderal kemudian menemui Soekarno di Istana Bogor yang kemudian menghasilkan mandat yang diberikan Soekarno kapada Letjen Soeharto selaku Menteri/Panglima Angkatan Darat.

Surat tersebut dikenal sebagai Supersemar.

Melalui Supersemar ini lah, Soeharto secara perlahan mengambil alih kepemimpinan nasional.

Ia ditunjuk sebagai 'pejabat presiden' pada Maret 1967 atau sekitar satu tahun setelah pemberhentian Soekarno.

Penunjukan tersebut merujuk Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor XXXIII/1967 pada 22 Februari 1967.

Menjadi Presiden penuh

Melansir Harian Kompas, 23 Maret 1968, musyawarah pleno ke IV MPRS sejumlah pihak telah menyuarakan pendapatnya untuk mengangkat Soeharto sebagai Presiden secara penuh.

Mereka merupakan perwakilan dari masing-masing partai dan wilayah di Indonesia.

Pengangkatan Soeharto disertai upaya menghilangkan nama S dalam MPRS yang kemudian menjadi MPR.

Mereka pun mengadakan kesepakatan bersama pada 26 Maret 1968 yang menyatakan Soeharto sebagai Presiden penuh untuk memimpin Indonesia.

Pengangkatan presiden itu diputuskan dalam Musyawarah Pleno XIII Sidang Umum ke V MPRS pada 27 Maret 1968 malam.

Musyawarah itu mengesahkan putusan Komisi I dan IV terkait pengangkatan presiden atau pengemban Tap IX Soeharto menjadi Presiden penuh hingga terpilihnya Presiden pada pemilu yang akan diselenggarakan selanjutnya.

Pemilu yang saat itu direncanakan, ditunda hingga 5 Juli 1971.

Kepemimpinan Soeharto

Setelah menjadi presiden, Soeharto menyampaikan pidato perdananya.

Ada dua tema pokok yang disampaikan, yakni mengisi kemerdekaan dengan meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta menegakkan konstitusi termasuk mengembalikan demokrasi.

Menurut Soeharto kedua tema tersebut tak boleh dipertentangkan namun diserasikan satu sama lain.

Pelantikan Soeharto dilaksanakan pada 27 Maret 1968 di Gedung Istora Senayan, berlangsung selama 40 menit.

Berawal dari sana, kepemimpinannya langgeng lebih dari 32 tahun.

Sampai akhirnya, terdapat unjuk rasa besar-besaran dari para mahasiswa dan segenap masyarakat dalam gerakan reformasi.

Masyarakat mendesak Soeharto mundur sebagai presiden.

21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan mundur dari jabatannya. Ia digantikan oleh BJ Habibie sebagai presiden RI yang baru.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/26/160000665/hari-ini-dalam-sejarah-soeharto-ditunjuk-gantikan-soekarno-sebagai-presiden

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke