Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Jemaah Haji Indonesia Ditolak Arab Saudi karena Belum Bayar Bea Akomodasi

Kementerian Agama menyatakan informasi ini tidak benar alias hoaks.

Narasi yang beredar

Sejumlah netizen di media sosial Facebook membagikan informasi bahwa jemaah haji Indonesia ditolak bukan karena Covid-19.

Informasi yang beredar itu menyebutkan, penolakan jamaah Indonesia karena Indonesia belum membayar bea akomodasi calon jemaah haji.

Informasi itu juga menyatakan Indonesia ingin utang, tetapi ditolak Arab Saudi.

Adapun salah satu akun Facebook yang mengunggah informasi tersebut adalah akun Facebook EEF.

Dalam unggahannya, ia membagikan ulang postingan dari akun Facebook Uswatun Khasanah.

Dalam narasinya ia menuliskan "Astagfirullahaladzim".

Sementara narasi yang dituliskan akun Facebook Uswatun Khasanah yakni sebagai berikut:

"TERKUAK, TERNYATA JAMAAH HAJI INDONESIA DI TOLAK BUKAN KARNA COVID 19

Arab Saudi ngotot tolak Jemaah Haji dari Indonesia, Kemenag dibuat kebingungan, ada apa sebenarnya?
Apakah sekedar masalah covid 19? Atau masalah lainnya bersangkutan rezim ini yang anti Islam Atau karena sering mengolok-olok bahwa Islam bawaan dari Arab & Kadrun Atau bersangkutan dengan penahanan 1B3 H43R35
Yang Jelas...
Karena belum bayar bea akomodasi calon jemaah haji. Maunya hutang dulu, bayar belakang aja. Kerajaan Arab Saudi tidak mau. Berarti memang benar dana jemaah haji diduga dipakai 2 (dua) tahun lalu. Dan bukan isu belaka. (Tribunjambi).
https://riaupdate.com/.../terkuak-ternyata-jemaah-haji.../"

Penelusuran Kompas.com

Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Oman Fathurahman mengatakan, informasi yang menyebutkan bahwa jemaah haji Indonesia ditolak Arab Saudi karena belum membayar bea akomodasi adalah tidak benar.

“Informasi Indonesia belum bayar akomodasi jemaah jelas keliru dan menyesatkan. Jemaah haji Indonesia juga tidak pernah ditolak Arab Saudi,” kata Oman dikutip dari laman Kemenag, Rabu (17/2/2021).

Oman menyebutkan, Indonesia selama ini dikenal sebagai negara dengan manajemen penyelenggaraan haji terbaik di dunia.

Menurut dia, hal ini tidak terlepas dari manajemen pengelolaan haji yang baik dalam segala aspek termasuk dalam proses pengadaan layanan di Arab Saudi baik transportasi, katering, maupun akomodasi.

"Indonesia itu terbaik dalam manajemen penyelenggaraan ibadah haji. Itu diakui banyak negara, dan tidak sedikit dari mereka yang melakukan studi banding,” ujar Oman.

Ia mengatakan, terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji, dana haji telah dialihkan kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

"Per bulan Februari 2018 dana haji sebasar Rp 103 triliun, semuanya sudah menjadi wewenang BPKH. Sejak itu, Kementerian Agama sudah tidak mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk mengelola, apalagi mengembangkan dana haji dalam bentuk apapun,” ujar Oman.

Kesimpulan

Informasi yang menyatakan Indonesia ditolak Arab Saudi karena belum bayar bea akomodasi dan bukan karena Covid-19 adalah hoaks. Kemenag menegaskan, jemaah haji tidak pernah ditolak Arab Saudi dan manajemen pengelolaan ibadah haji berjalan dengan baik.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/19/105800465/-hoaks-jemaah-haji-indonesia-ditolak-arab-saudi-karena-belum-bayar-bea

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke