Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hotel di Jogja Dijual di Marketplace Rp 7 Miliar hingga Rp 99 Miliar

KOMPAS.com - Hotel-hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dijual karena tidak beroperasi lagi.

Menurut penelusuran Kompas.com, Kamis (4/2/2021), di salah satu marketplace, hotel-hotel di Jogja dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 7 miliar hingga Rp 99 miliar.

Lokasinya tak hanya di Kota Yogyakarta, tetapi juga di kabupaten lainnya.

Mengonfirmasi soal penjualan sejumlah hotel ini, Kompas.com menghubungi Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono.

Dia membenarkan banyak hotel yang ditutup di DIY. Tak hanya hotel, tetapi juga restoran.

"Sudah ada 50 hotel, juga resto yang tutup permanen di Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) jilid 2 ini," kata Deddy kepada Kompas.com, Kamis (4/2/2021).

Mengenai harga jual hotel-hotel itu, Deddy mengaku belum mengetahui secata pasti.

Akan tetapi, ia mengatakan, penjualan hotel-hotel ini karena tidak kuat menanggung beban akibat pandemi Covid-19.

"Jadi mati karena cashflow-nya sudah enggak punya apa-apa, makanya pilihan terakhir yang pahit adalah menjual. Ini memang belum ada laporan resmi ke PHRI, tapi mereka sudah menawarkan melalui online. Memang kondisi real-nya seperti ini sekarang," kata dia.

Deddy menjelaskan, dari sekitar 400 hotel yang tergabung dalam PHRI DIY, sudah ada 100-an hotel yang tutup sementara sejak pandemi.

Para pemilik hotel masih melihat situasi dan kondisi untuk buka kembali.

Puluhan hotel tutup permanen sejak PTKM

Sejak PTKM, lanjut Deddy, kondisi mereka kian sulit sehingga akhirnya 50 hotel memutuskan untuk tutup permanen.

Angka tersebut belum termasuk hotel yang bukan anggota PHRI. Deddy memperkirakan, pada kenyataannya, jumlah hotel yang menutup operasionalnya lebih banyak lagi.

Hotel anggota PHRI yang masih beroperasi saat ini ada 171 hotel.

"171 sampai dengan sekarang beroperasi dengan terengah-engah. Di luar anggota PHRI mungkin lebih banyak lagi," ujar dia.

Ia mengatakan tutupnya hotel-hotel karena sejak PTKM sepi pengunjung.

"Ya itu karena PTKM, untuk pergerakan manusia dibatasi OKP tinggal 5 persen sampai dengan 10 persen. Sementara, argo beban operasional terus berjalan," kat Deddy.

Deddy menyayangkan pemerintah yang mengeluarkan kebijakan secara mendadak dan berubah-ubah sehingga tidak ada persiapan dari pihak pengelola hotel maupun calon pelanggan.

Dia mengatakan, kebijakan yang dikeluarkan mendadak bisa menyebabkan orang-orang yang sudah booking membatalkan pesanannya.

"Kami mohon berikan kami kebijakan yang tidak mendadak dan berubah-ubah, serta insentif dan relaksasi," ujar Deddy.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/04/190500965/hotel-di-jogja-dijual-di-marketplace-rp-7-miliar-hingga-rp-99-miliar

Terkini Lainnya

5 Poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Kritik Pemilu dan Peluang Puan Jadi Ketum PDI-P

5 Poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Kritik Pemilu dan Peluang Puan Jadi Ketum PDI-P

Tren
Mengaku Tidak Bunuh Vina, Pegi Tetap Terancam Hukuman Mati

Mengaku Tidak Bunuh Vina, Pegi Tetap Terancam Hukuman Mati

Tren
Kronologi Penangkapan DPO Caleg PKS di Aceh Tamiang, Diamankan Saat Belanja Pakaian

Kronologi Penangkapan DPO Caleg PKS di Aceh Tamiang, Diamankan Saat Belanja Pakaian

Tren
Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Tren
18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

Tren
Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Tren
4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

Tren
5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

Tren
Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Tren
Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tren
Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Tren
Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

Tren
Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke