Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Syarat Rapid Test Antigen Naik KA Jarak Jauh Apakah Efektif Tekan Mobilitas?

Kebijakan itu selaras dengan upaya pemerintah menekan mobilitas masyarakat pada momentum libur Natal dan Tahun Baru di tengah pandemi virus corona. 

Lalu, apakah menurut ahli epidemiologi upaya tersebut efektif?

Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Bayu Satria Wiratama, menilai kebijakan rapid test antigen yang diterapkan dalam perjalanan antarkota cukup efektif mencegah pergerakan masyarakat.

Apalagi, sejumlah daerah juga menerapkan syarat swab antigen tersebut bagi yang ingin keluar maupun masuk.

"Kalau untuk mencegah bepergian cukup efektif karena minimal akan ketahuan mereka yang positif dan berisiko menularkan (virus) dengan rapid antigen ini," ujar Bayu saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/12/2020).

Ia mengatakan, keputusan mensyaratkan hasil rapid test antigen negatif Covid-19 akan bagus jika terdata dengan baik.

"Karena yang penting itu datanya tercatat dan bisa ditracing," kata Bayu

Sehingga, jika dari hasil rapid test antigen seseorang diketahui positif, maka dapat dilakukan tracing dan diambil langkah-langkah penanganannya.

Protokol kesehatan

Akan tetapi, agar lebih efektif mencegah penyebaran virus corona, Bayu menegaskan perlu dipastikan perjalanan jarak jauh mematuhi protokol kesehatan.

Misalnya memastikan penggunaan masker dan memberikan jarak antartempat duduk pada transportasi umum.

Selain itu, penyedia layanan wajib memastikan adanya ventilasi yang baik pada transportasi umum.

"Karena akan percuma rapid kalau tetap tidak tertib masker dan seat distancing," ujar dia.

Masyarakat pun diimbau tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan yang diberlakukan.

"Liburan boleh saja karena memang keputusan masing-masing orang, namun pastikan tetap disiplin menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak terutama di tempat padat penduduk seperti spot-spot liburan dan rumah makan," tutur Bayu.

Masyarakat dapat segera melaporkan ke otoritas terkait jika menemukan ada tempat wisata atau tempat publik yang tidak patuh protokol kesehatan.

Rapid test antigen

Sebelumnya, Bayu menilai rapid test antigen lebih baik daripada rapid test antibodi yang sebelumnya menjadi syarat naik KA jarak jauh. Rapid test antigen dapat mendeteksi keberadaan virus corona.

"Rapid antigen memang lebih baik daripada rapid antibodi untuk melakukan screening orang-orang yang berisiko memiliki Covid-19," tutur dia.

Jika hasil rapid test antigen positif, lanjut Bayu, maka yang bersangkutan disarankan langsung melakukan isolasi mandiri dengan tetap menghubungi dinas kesehatan setempat.

Rapid test antigen membutuhkan spesimen swab orofaring atau swab nasofaring, sedangkan rapid test antibodi menggunakan sampel darah.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/21/180300365/syarat-rapid-test-antigen-naik-ka-jarak-jauh-apakah-efektif-tekan-mobilitas

Terkini Lainnya

Diduga Dikuntit Densus 88, Berikut Profil dan Kasus Besar yang Ditangani Jampidsus Febrie Adriansyah

Diduga Dikuntit Densus 88, Berikut Profil dan Kasus Besar yang Ditangani Jampidsus Febrie Adriansyah

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jateng Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jateng Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
Ada Fenomena Matahari di Atas Kabah pada 27-28 Mei 2024, Pukul Berapa?

Ada Fenomena Matahari di Atas Kabah pada 27-28 Mei 2024, Pukul Berapa?

Tren
8 Manfaat Lemak Sehat untuk Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Otak

8 Manfaat Lemak Sehat untuk Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Otak

Tren
Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Tren
Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Tren
9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

Tren
Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Tren
Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Tren
Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Tren
12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

Tren
Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di 'Gerbang Cinta' Masjid Nabawi

Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di "Gerbang Cinta" Masjid Nabawi

Tren
Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke