Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PT KAI Sediakan 231.814 Kursi untuk Masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2020/2021

Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta Eva Chairunnisa mengatakan, tahun ini, puncak masa angkutan Nataru 2020/2021 diprediksi akan terjadi pada 23 dan 24 Desember 2020.

"Sementara berdasarkan data reservasi per hari ini, angka keberangkatan tertinggi pada momen Nataru 2020/2021 terjadi pada 23 Desember 2020 yakni sekitar 13.730 penumpang," kata Eva kepada Kompas.com, Senin (14/12/2020).

Menurut dia, data tersebut masih bisa berubah mengingat kemungkinan adanya tambahan penumpang yang melakukan reservasi maupun membeli tiket go show atau pembelian tiket tiga jam sebelum keberangkatan.

47 kereta jarak jauh

Eva menambahkan, pihaknya akan mengoperasikan 47 kereta api (KA) jarak jauh per hari, terdiri dari 22 KA keberangkatan dari Stasiun Gambir, 23 KA keberangkatan dari Stasiun Pasarsenen, dan 2 KA keberangkatan dari Stasiun Jakarta Kota.

Kereta-kereta tersebut berangkat menuju wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pihaknya mengungkapkan, jumlah tempat duduk dan KA yang dioperasikan pada tahun ini menurun secara signifikan dibandingkan tahun lalu, sebesar 73.138 kursi dan 83 KA yang dioperasikan per harinya.

"Hal ini disebabkan masa angkutan Nataru tahun ini berlangsung di tengah masa pandemi Covid-19 sehingga sesuai protokol kesehatan yang telah ditetapkan untuk menjaga jarak fisik maka okupansi maksimal hanya 70 persen dari kapasitas normal," ujar dia.

Pemesanan tiket

Sementara itu, tiket yang sudah terjual terhitung hari ini sampai dengan 6 Januari 2021 mencapai sekitar 105 ribu tiket atau hampir 50 persen dari tempat duduk yang disediakan.

"Ini artinya tiket KA masa angkutan Nataru 2020/2021 masih tersedia dan jumlah dari ketersediaan tempat duduk tersebut juga dapat bertambah sewaktu-waktu menyesuaikan kebutuhan pelanggan," tuturnya.

Eva memastikan, pihaknya akan melakukan evaluasi secara berkala untuk memantau ketersediaan tempat duduk untuk kebutuhan para calon pengguna yang harus berpergian namun tetap dapat menggunakan transportasi yang selalu mengedepankan protokol kesehatan.

Protokol kesehatan

Sebagai antisipasi penyebaran Covid-19, penumpang wajib melampirkan surat keterangan rapid test dan pengecekan suhu tubuh normal yang dilakukan secara berkala sejak dari stasiun keberangkatan dan selama perjalanan di atas KA.

"Pengguna KA juga diwajibkan menggunakan faceshield saat tiba di stasiun tujuan, dan dihimbau untuk memakai baju lengan panjang," kata Eva.

Pada setiap kereta, lanjutnya, juga telah dilengkapi ruang isolasi sementara jika sewaktu-waktu di tengah perjalanan terdapat penumpang dengan suhu tubuh 37,3 atau lebih.

"Selanjutnya penumpang dengan kondisi tersebut akan diturunkan di Stasiun terdekat yg memiliki pos kesehatan untuk penanganan lanjutan," ujarnya.

Eva menegaskan, seluruh area dan perangkat yang rentan disentuh banyak orang dibersihkan menggunakan cairan disinfektan secara rutin setiap 30 menit sekali.

Menrutnya kesiapan penyediaan perangkat pembersih tangan seperti cairan antiseptik dan perangkat cuci tangan yang dilengkapi sabun dipastikan selalu tersedia dan berfungsi baik.

Sedangkan, informasi perjalanan KA dapat diakses melalui aplikasi KAI Access, website resmi kai.id, contact center 121 line (021)121, Layanan pelanggan cs@kai.id dan medis sosial resmi PT KAI.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/14/160300065/pt-kai-sediakan-231.814-kursi-untuk-masa-angkutan-natal-dan-tahun-baru-2020

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke