Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hampir 6 Juta Pekerja Telah Terima BLT Subsidi Gaji Termin II, Ini Syarat dan Mekanismenya

KOMPAS.com - Bantuan subsidi upah (BSU) senilai Rp 1,2 juta yang diberikan Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) kepada pekerja, saat ini sudah memasuki termin kedua. 

Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Hubungan Industrial Kemnaker Aswansyah mengatakan, pada termin II ada enam tahap untuk proses penyaluran BSU.

"Ada tahap 1 sampai 6, itu yang nantinya kita salurkan. Sehingga total termin II itu ada 11.052.859 orang," ujar Aswansyah saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/11/2020).

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com, total penerima yang ditargetkan menerima BSU termin II sebanyak 11.052.859 orang yang terbagi dalam enam tahap (batch).

Aswansyah menyebutkan, saat ini penyaluran BLT subsidi gaji tersebut memang belum 100 persen tersalurkan kepada pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.

Menurut data yang diterima Kemnaker per 23 November 2020, saat ini baru sebanyak 5.928.001 orang yang telah menerima BSU termin II.

Lantas, apa saja persyaratan penerima bantuan?

Pemerintah mengupayakan sejumlah bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, salah satunya para pekerja melalui program BSU. 

Namun, tidak semua orang atau pekerja berhak mendapatkan BSU. Berikut ini persyaratan penerima bantuan BSU dari pemerintah:

Mekanisme Penyaluran BSU

Sebagai pihak penyelenggara BSU, Kemnaker menyampaikan ada 12 tata cara penyaluran subsidi upah, antara lain:

1. Data calon penerima bantuan bersumber dari data peserta aktif program Jamsos Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan

2. BPJS Ketenagakerjaan melakukan verifikasi dan validasi data calon penerima bantuan

3. BPJS Ketenagakerjaan menyampakan daftar calon penerima bantuan kepada Menaker. (Dengan melampirkan Berita Acara, Surat Pernyataan Kebenaran yang telah diverifikasi dan divalidasi sesuai persyaratan yang telah ditentukan).

4. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) menetapkan penerima bantuan berdasarkan calon penerima bantuan.

5. KPA menyampaikan Surat Perintah Membayar Langsung (SPMLS) bantuan kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

6. KPPN menyalurkan bantuan pemerintah ke bank penyalur, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

7. Proses penyaluran bantuan oleh bank penyalur dilakukan dengan pemindahbukuan dana dari bank penyalur kepada rekening penerima bantuan secara bertahap.

8. Proses penyaluran bantuan dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

9. Dalam hal terdapat sisa dana bantuan pemerintah pada bank penyalur sampai dengan akhir tahun anggaran, sisa dana disetor kembali ke rekening kas negara.

10. Penyaluran bantuan pemerintah oleh bank penyalur dilakukan berdsarkan Perjanjian Kerja Sama antara KPA dengan Bank Penyalur.

11. Apabila pemberi kerja tidak memberikan data yang sebenarnya, pemberi kerja dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

12. Dalam hal penerima bantuan pemerintah yang tidak memenuhi persyaratan dan telah menerima bantuan pemerintah, penerima bantuan wajib mengembalikan bantuan pemerintah yang telah diterima ke rekening kas negara.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/25/182700765/hampir-6-juta-pekerja-telah-terima-blt-subsidi-gaji-termin-ii-ini-syarat

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke