Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Candi Borobudur Ditutup Terpal Antisipasi Erupsi Merapi, Pengunjung Masih Boleh Masuk?

KOMPAS.com - Sebuah unggahan bernarasikan Candi Borobudur ditutup menggunakan terpal sebagai antisipasi erupsi Gunung Merapi ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibagikan oleh akun Facebook Arta Putra di grup Facebook Pecinta Obyek Wisata Indonesia, Rabu (18/11/2020).

Dalam unggahannya itu, Arta menyebut bahwa terdapat 32 stupa dan lantai lorong 1 keliling yang akan ditutup terpal paulin.

"Penutupan area Candi Borobudur sebagai antisipasi untuk menghindarkan bagian Candi Borobudur dari potensi abu vulkanis hasil erupsi Gunung Merapi jika sewaktu-waktu aktivitas Merapi meningkat. Bagian candi yang akan ditutup rencananya stupa teras di lantai 8, 32 stupa, dan lantai lorong 1 keliling. Terpal paulin sudah digelar di lorong lantai 1. Untuk lantai lain, terpal belum digelar tetapi sudah disiapkan di lokasi," tulis akun Facebook Arta Putra.

Hingga Kamis (19/11/2020) sore, unggahan tersebut telah mendapat beragam respons dari sesama warganet.

Benarkah informasi tersebut? Lantas, apakah pengunjung masih diperbolehkan masuk?

Penjelasan pihak Borobudur

Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB), Wiwit Kasiyati mengatakan bahwa pihaknya telah memasang terpal paulin di sejumlah stupa dan teras lantai Candi Borobudur.

Adapun stupa yang dipasangi terpal paulin tersebut berjumlah 36 dari 72 stupa di lantai 8 Candi Borobudur.

"Antisipasi sih, ini tindakan mitigasi bencana terhadap cagar budaya dengan adanya informasi dari BPPTKG bahwa tanggal 5 kemarin Gunung Merapi itu pada level siaga," kata Wiwit saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/11/2020).

"Jadi kita antisipasi melakukan tindakan preventif menutup stupa teras di lantai 8 sejumlah 36 stupa dan lantai lorong tingkat 1," tambahnya.

Sementara itu, pihaknya juga telah menyiapkan terpal paulin di beberapa titik di lorong atau teras candi yang sewaktu-waktu bisa digelar apabila Gunung Merapi benar-benar akan erupsi.

Penutupan stupa tersebut dilakukan sejak Selasa (10/11/2020) hingga menunggu informasi resmi turunnya status Gunung Merapi.

"Untuk stupa yang lainnya, cover itu sudah siap di tempat. Jadi kalau seumpama benar terjadi erupsi, itu temen-temen tinggal mengerudungkan saja, tinggal pasang aja. Karena cover-nya berat juga, kalau dipasang secara dadakan nanti akan membuang waktu," ucap Wiwit.

Lebih lanjut, Wiwit mengatakan, walaupun beberapa stupa dilakukan penutupan, pengunjung masih bisa memasuki dan berwisata di Candi Borobudur.

Hal itu dikarenakan wilayah Candi Borobudur masih dalam kondisi yang aman.

"Pengunjung masih bisa masuk karena kondisi masih aman," kata Wiwit.

Wiwit menjelaskan, semenjak naiknya status dari Gunung Merapi menjadi Siaga, pengunjung di Candi Borobudur tidak mengalami penurunan.

Kemudian, selain di Borobudur, pemasangan terpal paulin juga akan dilakukan di Candi Mendut dan Pawon karena termasuk dalam Borobudur Temple Compounds.

"Pemasangan cover ini juga akan dilakukan di Candi Mendut dan Candi Pawon juga, karena Candi Borobudur itu kan warisan dunia kalau di UNESCO itu Borobudur Temple Compounds, termasuk juga Candi mendut dan Pawon," ucap Wiwit.

Bukan kali pertama

Mengenai pemasangan terpal paulin ini, lanjut Wiwit, bukanlah kali pertama dilakukan di Candi Borobudur.

Pada 2010, stupa-stupa di Candi Borobudur juga ditutup menggunakan terpal lantaran pada saat itu Gunung Merapi mengalami erupsi.

"Penutupan terpal ini sebelumnya juga sudah pernah dilakukan, tepatnya pada 2010 saat merapi erupsi hebat. Pengalaman 2010, kita merasakan betapa lama kita membersihkan abu," kata Wiwit.

"Bahkan kalau ada abu yang sudah masuk ke dalam batu dan saluran drainase, itu kan susah untuk membersihkannya, kita harus membongkar batunya. Dengan pengalaman itu, kita berinisiatif untuk menutup stupa-stupa dengan cover itu tadi," imbuhnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/19/183200565/ramai-soal-candi-borobudur-ditutup-terpal-antisipasi-erupsi-merapi

Terkini Lainnya

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke