Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lebih dari 1 Juta Orang Terinfeksi, Bagaimana dan Kapan Pandemi Virus Corona Akan Berakhir?

KOMPAS.com - Dengan kasus infeksi global melampaui angka 1 juta dan banyak negara menerapkan penguncian, barangkali pertanyaan yang muncul adalah "Kapan semua virus corona ini akan berakhir?"

Tak ada jawaban pasti atas pertanyaan itu.

Para ilmuwan saat ini masih terus berupaya untuk mencari tahu penyebab pasti virus ini, termasuk apakah virus bisa menginfeksi seseorang lebih dari satu kali dan vaksin yang akan digunakan.

1. Jadi bagaimana ini akan berakhir?

Dilansir dari Bloomberg, ada konsensus bahwa pandemi ini akan berakhir dengan herd immunity atau kekebalan kelompok.

Itu akan terjadi ketika banyak orang dalam satu komunitas atau negara terhindar dari patogen yang tidak dapat ditahan dan dimusnahkan.

Ada dua skenario untuk mendapatkan herd immunity.

Pertama adalah vaksinasi. Para peneliti harus mengembangkan vaksin yang terbukti aman dan efektif melawan virus corona, sementara otoritas kesehatan harus memberikannya kepada banyak orang.

Kedua, herd immunity ini akan terjadi setelah sebagian besar komunitas terinfeksi, sehingga membentuk resistensi terhadap virus itu.

Namun, skenario kedua tersebut sangat berisiko dan harus dibayar mahal dengan jumlah infeksi dan angka kematian tinggi karena sistem kesehatan tak memadai.

Bagi banyak negara, strateginya adalah melakukan penguncian dan membatasi mobilitas publik.

Tujuannya adalah mencegah ledakan besar infeksi yang akan membanjiri sistem medis dan berpotensi menyebabkan banyak kematian.

"Meratakan kurva" menghambat kasus dalam periode waktu yang lebih lama dan memberi waktu kepada otoritas dan penyedia layanan kesehatan untuk membangun kapasitas pengujian, melacak kontak mereka yang terinfeksi, merawat orang sakit, dan memperluas fasilitas rumah sakit, termasuk ventilator dan unit perawatan intensif.

3. Kapan penguncian dan pembatasan berakhir?

Masyarakat seharusnya tak terburu-buru untuk berharap kehidupan kembali normal. Melonggarkan pembatasan dan membuka penguncian terlalu dini berisiko menyebabkan lonjakan baru.

Pihak berwenang di China mulai membuka kembali kota Wuhan, tempat pandemi dimulai, dua bulan setelah kota itu ditutup dari dunia, ketika transmisi hampir berhenti.

Namun, Wakil Kepala Medis Inggris, Jenny Harries, mengatakan langkah-langkah penguncian di sana seharusnya dilakukan dalam dua, tiga atau, idealnya, bertahan hingga enam bulan.

Sementara profesor penyakit menular di London Sccool Hygiene and Tropical Medicine Annelies Wilder Smith merekomendasikan pembatasan tetap berlaku sampai kasus harian turun secara konsisten selama setidaknya dua minggu.

Virus corona menimbulkan begitu banyak bencana.

Banyak orang terinfeksi tak menunjukkan gejala dan tanpa disadari menyebarkannya ke orang lain. Karenanya, penting untuk menguji infeksi secara luas dalam populasi, khususnya semua orang dengan gejala.

Dengan demikian, mereka yang terinfeksi dan orang yang pernah berhubungan dekat dapat mengisolasi diri, sehingga membatasi penyebaran virus dalam satu komunitas.

5. Berapa lama vaksin akan tersedia?

Lusianan perusahaan dan universitas di seluruh dunia sedang berlomba untuk mengerjakannya, tapi tak ada jaminan mereka akan berhasil membuatnya.

Pengembangan vaksin biasanya memakan proses panjang dan kompleks yang mencakup pengujian bertahun-tahun untuk memastikan suntikan yang aman dan efektif.

Dalam pertarungan melawan virus corona ini, beberapa pihak menargetkan akan menyelesaikan vaksin dalam waktu 12 hingga 18 bulan.

Para ilmuwan kini mengandalkan teknologi baru, yaitu menambahkan bahan genetik virus ke sel manusia dan mendorong mereka untuk membuat protein yang memacu respons kekebalan.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/05/173100165/lebih-dari-1-juta-orang-terinfeksi-bagaimana-dan-kapan-pandemi-virus-corona

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke