Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasarkan Alat Tes Corona, Perusahaan Jepang Klaim Kecepatan Deteksi Hanya 15 Menit

Alat tes tersebut diklaim memiliki keunggulan yakni memilki kecepatan tes hanya dalam waktu 15 menit, jauh lebih cepat dari metode yang ada saat ini.

Tes tersebut menggunakan sampel darah dan reagen dalam jumlah kecil sehingga diharapkan bisa mempercepat tes sekaligus meringankan biaya, jika dibandingkan menggunakan tes reaksi rantai polimerase (PCR) yang saat ini banyak digunakan.

Pengujian PCR membutuhkan waktu 4-6 jam setelah sampel dikumpulkan dari tenggorokan pasien maupun bagian tubuh lainnya.

Waktu tersebut jauh lebih lama dari produk Kurabo yang diklaim hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk menampilkan garis merah pada strip tes setelah darah pasien diambil dan ditetesi reagen pada strip.

“Garis merah menunjukkan adanya antibodi untuk virus dalam darah dan hasil tes positif,” ujar perusahaan tersebut, seperti dikutip dari Japan Times, Kamis (19/3/2020).

Perangkat tes ini sendiri dikembangkan oleh mitra bisnis perusahaan di China dan telah digunakan oleh institusi medis di China.

Kurabo berencana menjual alat tes tersebut ke lembaga penelitian dan pengujian dan mulai dipasarkan pada pekan ini.

Satu perangkat alat mampu menguji 10 sampel dan dibanderol 25.000 yen atau sekitar Rp 3,7 juta rupiah.

Kurabo mengklaim alat tersebut mampu mendeteksi virus pada tahap awal penyakit. 

Adanya peningkatan jumlah orang yang di-screening dan memerlukan pengetesan yang lebih cepat mendorong lembaga penelitian dan perusahaan farmasi meningkatkan upaya mereka dalam mengembangkan metode baru untuk diagnosa.

Sejumlah perusahaan di Jepang berupaya mengembangkan metode baru.

Perusahaan lainnya, Shimadzu Corp, juga akan merilis metode pengujian satu jam pada akhir Maret 2020.

Demikian pula Prefekktur Kanagawa dan lembaga penelitian yang didukung pemerintah, Riken, berencama mengembangkan metode pengujian dalam waktu 30 menit.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/19/183000165/pasarkan-alat-tes-corona-perusahaan-jepang-klaim-kecepatan-deteksi-hanya-15

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke