Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Italia Memiliki Lebih Banyak Kasus Corona daripada Negara Eropa Lainnya?

KOMPAS.com - Kasus virus corona penyebab penyakit Covid-19 melonjak empat kali lipat dalam enam hari di Italia.

Akhir pekan lalu (1/3/2020) temuan virus corona di Italia masih 1.228 kasus yang dikonfirmasi.

Namun untuk Sabtu (7/3/2020) ini, dilaporkan penyakit Covid-19 sudah di angka 4.636 kasus positif menurut data Johns Hopkins CSSE.

Kenapa kasus virus corona di Italia tertinggi di Eropa? Beberapa profesor memberikan pendapatnya tentang merebaknya Covid-19 di Italia. 

Massimo Galli, profesor penyakit menular Universitas Milan dan kepala departemen penyakit menular Rumah Sakit Sacco menyampaikan buah pikirannya.

Menurutnya, dari data epidemiologis ia mengatakan bahwa virus corona sudah beredar di Italia pada akhir Januari namun belum terdeteksi.

Virus itu kemudian menyebar sampai kemudian infeksi gelombang pertama menjadi perhatian National Health Service.

"Namun itu situasi yang sangat kacau dan bisa terjadi di bagian lain dunia," kata Galli dikutip dari Corriere.

Sementara Paolo Bonanni, Profesor Ilmu Kebersihan di Universitas Florence menyebut, kedatangan infeksi tidak diawasi ketat.

Awalnya Italia hanya mengaktifkan pengecekan dari mereka ayng datang dari China.

Sejak pertengahan Januari Bonanni mengatakan telah melihat di daerah Lodi, kota di regione Lombardia kasus pneumonia yang kemungkinan disebabkan virus baru.

"Saya tidak mengecualikan kehadiran subjek di mana mikroorganisme bereplikasi dalam jumlah yang dapat menginfeksi banyak orang dalam waktu singkat," katanya.

Fabrizio Pregliasco, ahli virus dari Universitas Milan mengatakan, kasus virus corona di Italia seperti gunung es dan hanya terlihat ujungnya saat kasus pertama dikonfirmasi.

Selain itu, ia menyebut bahwa epidemi tersebut bertepatan dengan epidemi flu yang ditandai terutama oleh virus H1N1 dan N3N2, yang memberikan efek pernapasan berat.

"Saya percaya bahwa di China pada awalnya ada kesulitan terkait dengan aspek ini. Mereka mendapat manfaat dari tindakan penahanan seperti yang telah kami lakukan," tuturnya.

Direktur Medis Institut Ortopedi Galeazzi itu juga menyebut, jika tindakan karantina itu efektif, negara lain dapat mengadopsinya lebih awal dari yang telah dilakukan Italia untuk menekan penyebaran.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/07/202600465/mengapa-italia-memiliki-lebih-banyak-kasus-corona-daripada-negara-eropa

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke