Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Mi Sohun Bercampur Kaporit di Banyuasin, Apa Bahayanya?

KOMPAS.com - Jajaran kepolisian bersama dengan Dinas Kesehatan setempat menggerebek pabrik pembuat mi sohun yang berada di Jalan Pangeran Ayin, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan baru-baru ini.

Hasilnya, petugas menemukan pembuatan mi dengan menggunakan kaporit. Bahkan pembuatan mi tidak higienis lantaran ditemukan kecoa dalam adonan pembuatan mi tersebut.

Dilansir dari Kompas.com (23/1/2020), pabrik mi sohun tersebut telah beroperasi selama kurun waktu 25 tahun.

Lantas apa bahayanya mi sohun bercampur dengan kaporit tersebut?

Sebelum menjelaskan lebih jauh terkait bahaya dan dampak dari campuran mi sohun tersebut, ahli gizi DR. dr. Tan Shot Yen meluruskan pengertian dari kaporit sendiri.

Kaporit, imbuhnya adalah singkatan dari kalsium hipoklorit. Itu biasanya digunakan untuk desinfektan air.

Sedangkan yang disebut sebagai pemutih adalah natrium (sodium) hipoklorit, yang juga bisa dipakai sebagai desinfektan, termasuk alat-alat kesehatan.

Kaporit biasanya digunakan di kolam renang dan baunya menyengat.

"Sebenarnya bukan kaporit (kalsium hipoklorit) tapi natrium hipoklorit, yang nama lainnya pemutih atau bleaching agent yang suka dipakai buat cuci baju itu," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/01/2020) siang.

Menurut dr. Tan kaporit dalam jumlah tertentu jika dilarutkan memang tidak berbahaya. Tetapi bisa jadi masalah jika dalam jumlah besar.

Uap yang terhirup atau terpapar mata bisa menyebabkan mata berair, mata merah, dan batuk. Sedangkan pemutih atau natrium hipoklorit seperti dalam pemberitaan, jika tertelan akan ada efek pusing, mual muntah, dan diare.

Saat disinggung terkait pencampuran mi dengan natrium hipoklorit, menurut dr Tan sangat berbahaya.

"Ya jelas bahayalah, sekali lagi mencampurkan sesuatu yang tidak sesuai peruntukannya (berbahaya). Dalam dosis tertentu dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan toksik pada ginjal," jelasnya.

Pembuatan Sohun

Pembuatan sohun, kata dr. Tan sebenarnya tidak perlu menggunakan pewarna.

Sohun sebenarnya berasal dari kacang hijau. Makanya disebut mungbean glass noodle.

Lebih lanjut, sohun dibuat dari air dan tepung seperti tepung kentang, tepung tapioka, dan ganyong.

Sohun yang dibuat dengan cara yang benar sebenarnya bisa menjadi makanan alternatif bagi penderita diabetes. Selain itu juga bisa digunakan untuk diet menurunkan berat badan.

"Yang jadi masalah kan ada orang mau cari untung dengan cara enggak bener. Dia bikin entah dari apa aja," katanya.

Menurutnya sohun yang dibuat dengan cara tradisional tanpa imbuhan macam-macam masih aman untuk dikonsumsi.

Pangan Ultra-Proses

Lebih lanjut, dr. Tan memberi rekomendasi untuk menjauhi makanan ultra-proses, karena segala sesuatu bisa terjadi di tengah proses pembuatannya.

Pangan ultra-proses adalah makanan yang menggunakan 'food additives', seperti gula, garam, lemak, perisa, penguat rasa, dan sebagainya.

Juga disebut makanan yang praktis atau disukai lidah (palatable).

Selain itu pangan ultra-proses juga makanan yang mengalami pengolahan industri untuk menyerupai keaslian bahan alaminya.

Contohnya seperti roti, sereal, coklat, pasta, biskuit, permen, es krim, margarin, selai, yoghurt berbagai rasa, dan lain-lain.

Pangan ultra-proses bisa menyebabkan masalah sebagai berikut:

Biasanya pangan ultra proses ini mudah didapat, ekonomis, dirancang untuk menciptakan kecanduan, dan dianggap penyokong pertumbuhan ekonomi dan industri.

Oleh karena itu, dirinya mengimbau masyarakat supaya mengonsumsi makanan yang sehat.

"Biasakan lebih banyak makan hasil kupasan, bukan kemasan," ujarnya.

Selain itu kritis sebelum mengonsumsi, bukan kritis setelah terkena penyakit.

Dia juga mengimbau supaya masyarakat tidak tertipu dengan embel-embel "dibuat dari bahan-bahan alami".

dr. Tan mencontohkan, lebih aman dan sehat makan tomat daripada saus tomat. Juga lebih aman, ayam opor daripada sosis ayam.

"Yang teraman pastinya masih mirip dengan bentuk aslinya di alam. Jadi kalau ada orang nanya, dok ini sehat enggak, bagus nggak? Saya balik nanya, ada pohonnya enggak?" imbuh dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/23/161716465/ramai-soal-mi-sohun-bercampur-kaporit-di-banyuasin-apa-bahayanya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke