Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Psikosomatis, Penyakit Mental yang Dialami Kevin Jebolan Indonesian Idol

KOMPAS.com - Jebolan Indonesian Idol 2018 Abraham Kevin mengaku mengidap penyakit mental psikosomatis.

Hal ini yang membuatnya lama tak terlihat di hadapan publik.

Apa itu psikosomatis?

Dikutip dari Britannica, gangguan psikosomatis adalah suatu kondisi ketika tekanan psikologis memengaruhi fungsi fisiologis secara negatif sehingga menimbulkan tekanan.

Kondisi tersebut menyebabkan disfungsi atau kerusakan struktural pada organ tubuh melalui aktivasi yang tidak tepat dari sistem saraf involunter dan kelenjar sekresi internal.

Dengan demikian, gejala psikosomatis muncul sebagai penyerta fisiologis dari keadaan emosional.

Dalam keadaan marah, misalnya, tekanan darah, denyut nadi, serta laju pernapasan orang yang marah cenderung meningkat.

Ketika kemarahan mereda, proses fisiologis yang meningkat tersebut biasanya ikut mereda.

Namun, jika seseorang memiliki rasa marah yang berkesinambungan (kemarahan kronis) dan tidak diungkapkan secara terbuka, maka keadaan emosi pun tetap tidak akan berubah.

Tak hanya itu, gejala fisiologis yang muncul saat marah juga akan tetap muncul, meski tidak diekspresikan secara terbuka.

Gangguan psikosomatik dapat memengaruhi hampir seluruh bagian tubuh.

Sebuah riset yang dilakukan oleh psikiater Franz Alexander dan rekan-rekannya di Chicago Institute of Psychoanalysis pada tahun 1950-an dan 1960-an menunjukkan bahwa ciri-ciri kepribadian spesifik dan konflik spesifik dapat menyebabkan penyakit psikosomatik tertentu.

Meski demikian, banyak yang meyakini bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh kerentanan individu.

Gangguan psikosomatis juga disebut dengan gangguan psikofisiologis.

Model gangguan psikosomatis

Dikutip dari News Medical, gangguan psikosomatis memiliki tiga kategori umum.

Pertama, seseorang dengan penyakit mental dan fisik dengan gejala yang rumit.

Kategori kedua, melibatkan seseorang yang mengalami masalah mental karena kondisi medis dan perawatannya.

Sebagai contoh, seorang pasien merasa tertekan karena mereka menderita kanker dan sedang menjalani perawatan.

Kategori ketiga disebut gangguan somatoform.

Somatoform adalah kondisi ketika seseorang dengan penyakit mental mengalami satu atau lebih gejala fisik, bahkan jika ia tidak memiliki kondisi medis terkait.

Ada beberapa klasifikasi terkait penyakit somatoform:

  • Hipokondriasis, kondisi ketika seseorang meyakini gejala fisik minor sebagai penyakit serius. Misalnya, menyimpulkan masalah perut kembung menjadi kanker usus besar.
  • Gangguan Konversi, ketika seseorang yang tidak memiliki penyakit medis mengalami gejala neurologis seperti kejang yang memiliki efek pada gerakan dan indera.
  • Gangguan somatisasi, kondisi ketika seseorang merasa sering sakit kepala dan mengalami diare, yang tidak ada hubungannya dengan kondisi medis serius.
  • Gangguan dysmorphic tubuh, kondisi ketika seseorang menjadi stres tentang penampilan tubuh mereka seperti keriput dan obesitas.
  • Gangguan rasa sakit, ketika seseorang merasakan sakit parah pada bagian tubuh mana pun dan dapat berlangsung hingga satu tahun tanpa sebab fisik apa pun, Misalnya migrain, sakit kepala, sakit punggung, dan lain-lain.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/31/150902765/mengenal-psikosomatis-penyakit-mental-yang-dialami-kevin-jebolan-indonesian

Terkini Lainnya

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke