Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Karol Wojtyla Dilantik Menjadi Paus Yohanes Paulus II

Sebelumnya, ia terpilih menjadi Paus pada 16 Oktober 1978, dan dilantik enam hari kemudian.

Melansir situs Vatican, Wojtyla lahir di Wadowice, Polandia pada 18 Mei 1920.

Dia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Karol Wojtyla dan Emilia Kaczorowska.

Usai lulus dari SMA, Wojtyla melanjutkan pendidikannya di Universitas Jagiellonian di Krakow.

Di tempat ini, ia mendalami filsafat, sastra, dan tampil dalam sejumlah pementasan drama.

Saat ia masih menempuh pendidikan di bangku universitas, Perang Dunia II pecah.

Kala itu, Nazi berhasil menduduki Polandia, termasuk Krakow. Akibatnya, universitas tempat Wojtyla mencari ilmu ditutup.

Dia kemudian terpaksa keluar dan bekerja di tambang lalu di pabrik bahan kimia.

Pada tahun 1941, ibu, ayah, beserta saudara laki-lakinya meninggal dunia. Hal ini membuatnya hidup sebatang kara.

Saat perang masih berkecamuk, Wojtyla yang saat itu aktif dalam kegiatan gereja tertarik untuk menjadi imam di Gereja Katolik, dan memutuskan untuk masuk ke seminari di Krakow.

Panggilannya menjadi imam terjadi saat Perang Dunia II usai. Ia lalu melanjutkan studinya yang terputus dan mendalami Teologi.

Setelah resmi menjadi imam pada 1 November 1946, Wojtyla juga berhasil menyelesaikan dua kuliah doktor dan menjadi profesor dalam bidang teologi moral dan etika sosial.

Wojtyla yang saat itu sudah menjadi imam kemudian dikirim oleh Kardinal Sapieha ke Roma untuk kembali mendalami teologi.

Di sana, ia berhasil meraih gelar doktor pada tahun 1948.

Saat masih menjadi mahasiswa di Roma, Wojtyla menghabiskan liburannya untuk melayani para imigran dari Polandia, Perancis, Belgia, dan Belanda.

Kemudian pada usia 38 tahun, ia ditunjuk oleh Paus Pius XII menjadi uskup pembantu di Krakow sebelum menjadi uskup agung di kota itu.

Saat menjadi uskup agung, ia kerap menyuarakan kebebasan beragama dengan lantang, meski saat itu Polandia berada di bawah pemerintahan komunis.

Para pemimpin gereja kala itu juga terkesan dengan kemampuannya dalam memimpin gereja meskipun ada pembatasan oleh pemerintah komunis.

Dalam konsili tersebut, Wojtyla menyumbang kontribusi dalam penyususnan Konstitusi Gaudium et Spes.

Selama menjadi uskup agung, ia pernah melobi izin untuk membangun sebuah gereja di pinggiran kawasan industri baru di Krakow.

Selama dua dekade, ia berjuang agar izin pembangunan tersebut turun. Setelah Wojtyla menang, gereja baru itu bisa berdiri pada tahun 1977.

Ia kembali ditunjuk oleh Paus untuk menjadi seorang Kardinal pada 26 Juni 1967.

Sebelas tahun setelah itu, ketika Paus Paulus VI wafat, Gereja Katolik mengadakan pemilihan Paus baru.

Setelah tujuh putaran pemungutan suara, dewan konklaf akhirnya memilih Wojtyla yang saat itu berusia 58 tahun untuk menjadi Paus ke-264.

Wojtyla terpilih menjadi Paus non-Italia pertama dan yang termuda sejak 132 tahun terakhir.

Sebelumnya, Paus non-Italia yang telah menjabat adalah Paus Adrian VI asal Belanda yang menjabat pada tahun 1522-1523.

Selama masa jabatannya, Paus Yohanes Paulus II dikenal sebagai pemimpin yang penuh kharisma.

Namun ia juga dikenal sebagai pemimpin yang konservatif.

Sepanjang masa kepausannya, Vatikan menentang komunisme, perang, dan juga aborsi.

Ia juga menentang penggunaan kontrasepsi, penerapan hukuman mati, dan juga hubungan seks sesama jenis.

Meski demikian, aa juga dikenang akan upayanya menumbangkan komunisme dan meminta maaf untuk perilaku Gereja Katolik di masa perang Dunia II.

Bahkan, ia juga dikenang karena membuka hubungan dengan agama lain termasuk agama Yahudi, Islam, Gereja Ortodoks, serta Gereja Anglikan.

Hal lain yang dikenang dari sosoknya adalah saat ia memaafkan orang yang berusaha membunuhnya.

Dia pernah ditembak di Lapangan St Petrus oleh pria Turki bernama Mehmet Ali Agca.

Upaya tersebut gagal. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi penjara dan memaafkan pria itu.

Setahun kemudian, ia juga menjadi target pembunuhan. Kali ini pelakunya adalah seorang pastor radikal yang menolak adanya reformasi di tubuh Gereja Katolik.

Tahun-tahun setelahnya, Paus semakin sulit berkomunikasi dan berjalan. Pada akhirnya, dia dirawat di rumah sakit akibat komplikasi penyakit pada Februari 2005. Setelah menjalani perawatan selama dua bulan, ia akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di usia 85 tahun.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/22/124411865/hari-ini-dalam-sejarah-karol-wojtyla-dilantik-menjadi-paus-yohanes-paulus

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke