Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Kompas.com - 17/04/2024, 22:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Awalnya, tarian ini hanya ditarikan oleh laki-laki saja. Namun pada 1960, Tari Zapin mulai ditarikan oleh perempuan, bahkan beberapa pertunjukkan juga menampilkan penari perempuan dan laki-laki sekaligus.

Baca juga: Perkembangan Seni Musik pada Masa Daulah Abbasiyah

Tari Rudat

Tari Rudat berasal dari Lombok, tepatnya Suku Sasak, Nusa Tenggara Barat.

Tari ini sudah ada sejak abad ke-15 dan digunakan sebagai media dakwah yang diajarkan di pondok-pondok pesantren.

Tari Rudat dipentaskan oleh sepuluh orang penari dan beberapa pemain musik dengan tabuhan kendang, tambur, dan seruling.

Biasanya, durasi pertunjukkan Tari Rudat berlangsung 10 menit, yang terdiri dari beberapa bagian, seperti pembukaan, sholawat, dan penutup.

Tari Rudat ditampilkan pada acara-acara keagamaan, seperti Maulid Nabi, Isra Miraj, khataman Al Quran dan hajatan.

Pengaruh Islam dalam Seni Musik

Oleh sebagian umat Islam, musik biasanya digunakan sebagai pengiring sholawat nabi dan ditampilkan pada acara keagamaan.

Musik bernapas Islam di Indonesia umumnya dipengaruhi oleh budaya Arab dan Timur Tengah, misalnya musik gambus dan zapin.

Baca juga: Tarian Suling Dewa, Tari Pemanggil Hujan asal Lombok

Berikut beberapa contoh seni musik di Indonesia yang mendapatkan pengaruh Islam.

Sholawatan

Sholawatan atau selawatan adalah pembacaan sholawat oleh sekumpulan orang secara bersama-sama serta bersambut-sambutan, yang biasanya diiringi pukulan rebana dan beberapa alat musik.

Sholawat berisi puji-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad dalam bentuk syair.

Samroh

Samroh atau qasidah merupakan kesenian musik Islam yang dimainkan oleh sekelompok perempuan yang memakai kostum busana muslim dengan riasan yang sederhana.

Dalam grup qasidah, para perempuan akan bernyanyi bersama seperti koor (paduan suara).

Mereka umumnya juga membawa alat musik berupa rebana, tambur suling, ketipung, dan harmonika. Lagu-lagu yang dinyanyikan hampir mirip dengan sholawat.

Baca juga: Sejarah Gending, Komposisi Musik Gamelan Bernilai Budaya

Nasyid

Nasyid adalah lagu yang mengandung unsur keislaman dan biasanya dinyanyikan secara berkelompok tanpa instrumen musik.

Nasyid muncul akibat dari beberapa ulama yang beranggapan tidak diperbolehkannya musik dalam Islam.

Nasyid berkembang mulai tahun 1980-an dan dipelopori oleh para aktivis kampus.

Nyanyian nasyid biasanya berupa nasihat, pujian kepada Allah SWT, kisah-kisah nabi, dan lirik-lirik yang bercorak Islami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com