Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Kompas.com - 16/04/2024, 22:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Di samping jumlah yang meninggal akibat penularan penyakit, banyak prajurit yang terjebak di parit dalam jangka waktu yang lama dan dibayangi serangan yang hampir terus-menerus, akhirnya menderita gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Beberapa faktur itu turut andil menjadikan Pertempuran Somme sebagai salah satu peperangan paling mematikan sepanjang Perang Dunia I.

Semasa perang parit, Jerman dikenal ahli melakukan serangan malam hari di belakang garis musuh.

Mereka mengirimkan tentara yang sangat terlatih untuk menyerang parit pasukan lawan di tempat yang mereka anggap sebagai titik lemah.

Baca juga: Mengapa Ada Negara Eropa yang Netral Saat Perang Dunia I?

Mereka yang berhasil akan menembus garis pertahanan musuh dan berkeliling untuk menyerang lawan dari belakang, sedangkan rekan-rekannya yang lain akan melancarkan serangan dari depan.

Sistem pertahanan parit dalam Perang Dunia I dapat dipatahkan dengan penemuan kendaran tempur yaitu tank.

Pada 15 September 1916, Inggris mulai menggerakkan tank mereka untuk melawan pasukan Jerman.

Sayangnya, tank-tank tersebut masih dalam tahap awal pengembangan sehingga banyak yang mogok sebelum masuk ke dalam garda depan pasukan Jerman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com