KOMPAS.com - Dalam situasi perang, negara netral adalah negara yang tidak memihak pada suatu negara atau kelompok manapun, termasuk ketika Perang Dunia I meletus.
Perang Dunia I merupakan salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah yang pada akhirnya melibatkan hingga 135 negara di dunia.
Berlangsung sejak 1914 hingga 1918, Perang Dunia I melibatkan dua kelompok utama, yaitu Aliansi Sekutu (Inggris, Italia, Perancis, Rusia) dan Aliansi Sentral (Jerman, Austria-Hongaria, Turki).
Meski bermula di Eropa, ternyata tidak semua negara di Benua Biru tersebut ikut terlibat dalam Perang Dunia I.
Lalu, mengapa ada negara di Eropa yang bersikap netral ketika Perang Dunia I berlangsung?
Baca juga: Mengapa Perang Dunia I Menyebar ke Berbagai Negara?
Meski menjadi negara netral berarti menahan diri untuk tidak memihak, tetapi bukan berarti mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
Negara yang netral nyatanya masih dapat melakukan beberapa hal, seperti melindungi pengungsi atau tawanan perang, menjual senjata, dan membantu mengobati tentara yang terluka.
Suatu negara juga masih dikatakan netral, meskipun memberi perlawanan ketika diserang.
Sehingga, negara netral dapat diartikan sebagai negara yang bebas membantu pihak manapun yang dipilih, tanpa benar-benar terlibat langsung dalam medan pertempuran.
Selama Perang Dunia I, ada yang sepenuhnya netral dan tidak memihak Blok Sekutu atau Blok Sentral, ada pula yang menyatakan sebagai negara netral meski memiliki kecenderungan memihak salah satu pihak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.