Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Kompas.com - 16/04/2024, 22:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sistem ini menjadi ciri khas Perang Dunia I karena bentuknya zig-zag, sehingga tidak ada musuh yang dapat menembak lebih dari beberapa meter di sepanjang parit tersebut.

Parit Perang Dunia I sengaja dibuat menyambung satu sama lain untuk memudahkan para tentara melakukan pengiriman logistik perang.

Jalur-jalur pengiriman dibuat dengan menghubungkan parit utama dengan parit-parit lain yang digali secara tegak lurus.

Logistik yang dikirimkan melalui sambungan ini berupa makanan, amunisi, hingga surat.

Parit-parit yang dibangun juga memiliki beberapa fasilitas pendukung bagi pasukan untuk melakukan mobilisasi maupun pertahanan.

Fasilitas yang dimaksud antara lain pos komando, pos pertolongan pertama, dapur, serta jamban.

Parit juga dilengkapi dengan tempat khusus untuk menghindarkan pasukan dari serangan bom.

Baca juga: Penggunaan Senjata Kimia pada Perang Dunia I

Pembagian pos pada perang parit

Pada masa Perang Dunia I, terdapat beberapa pembagian fungsi parit. Bagian pertama adalah garis parit pertama atau pos terdepan, wilayah yang dioperasikan oleh para pemegang senjata yang tersebar di balik lilitan kawat.

Bagian ketiga adalah garis utama perlawanan, berupa rangkaian paralel yang diisi oleh pasukan pertahanan yang ditempatkan pada garis parit utama.

Setiap garis pada parit dibatasi oleh kawat berduri agar memperlambat dan menjerat pasukan yang menyerang.

Pada masa Perang Dunia I, Jerman membuat sistem pertahanan yang rumit dengan memanfaatkan tempat penyimpanan senjata mesin yang terbuat dari beton atau disebut kotak pertahanan dan membangun sistem parit bertingkat dengan kedalaman hingga 22 kilometer.

Di belakang kotak pertahanan, Jerman meletakkan kawat berduri dan parit yang diperkuat dengan beton untuk menahan serangan bom.

Selain itu, di area belakang pertahanan terdapat banyak garis parit yang aman karena jauh dari jangkauan tembakan artileri musuh.

Baca juga: Penggunaan Senjata Fosfor Putih pada Masa Perang Dunia I

Pertempuran Somme, perang parit paling brutal

Pertemmpuran Somme yang terjadi sejak 1 Juli hingga 18 November 1916, disebut-sebut sebagai perang parit paling brutal semasa Perang Dunia I.

Parit memang bisa menjadi tempat perlindungan bagi pasukan. Namun di saat yang sama, beragam penyakit juga mudah merajalela di sana.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com