Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggolongan Kelas Sosial di Perancis Sebelum Revolusi Abad ke-18

Kompas.com - 15/03/2024, 15:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Majelis Umum memungkinkan Gereja melawan setiap upaya pemerintah untuk membatasi kebebasan finansialnya, dan sebagai hasilnya, para rohaniwan tidak diwajibkan membayar pajak apa pun kepada negara.

Hal inilah yang menjadikan golongan rohaniwan meraup banyak keuntungan dan keistimewaan, karena peran mereka yang dianggap suci dan penting dalam masyarakat serta terlibat dalam hampir semua keputusan yang diambil oleh raja.

Baca juga: Dampak Revolusi Perancis bagi Dunia

Golongan bangsawan

Golongan bangsawan adalah kelas sosial bagi mereka yang pernah berperang demi negara sehingga berhak mendapatkan tempatnya sebagai kelas penguasa dengan menawarkan stabilitas dan perlindungan.

Golongan bangsawan dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan asal-usulnya, yaitu bangsawan tulen yang memang keturunan para bangsawan, dan bangsawan baru yang mendapatkan gelar kebangsawanan dari raja karena jabatan tertentu yang diberikan.

Selain itu, bangsawan juga dapat dibedakan berdasarkan jabatannya, yakni bangsawan militer atau bangsawan sipil, yang menempati jabatan-jabatan tertentu dalam administrasi, peradilan, atau keuangan.

Pada akhir abad ke-18, diperkirakan terdapat sekitar 400.000 bangsawan Perancis, yang menikmati banyak keistimewaan, misalnya hak untuk memakai pedang, dan pembebasan kaum bangsawan dari pajak dasar langsung yang disebut taille.

Keistimewaan itu mereka dapat karena nenek moyangnya telah berjuang mati-matian untuk kerajaan, dianggap sudah membayar "pajak darah", sehingga tidak perlu membayar pajak uang.

Berbeda dengan rohaniwan, bangsawan tidak terbebas dari semua jenis pajak. Kendati demikian, pajak yang harus mereka bayar sama sekali tidak memberatkan.

Baca juga: Siu Ban Ci, Bangsawan Muslim yang jadi Selir Raja Majapahit

Meski pengaruh dan kekuasaan golongan bangsawan kian hari terus terkikis, menjelang Revolusi Perancis mereka masih memiliki kendali langsung atas sekitar seperlima dari wilayah kerajaan, dari mana mereka dapat memungut upeti dari rakyat.

Golongan bangsawan dianggap mempunyai hak alami untuk memerintah berdasarkan garis keturunan mereka, sehingga dapat menduduki jabatan menteri administrasi senior, semua perwira militer senior, dan hampir seluruh kabinet raja.

Pada perkembangannya, banyak golongan borjuis kaya yang membeli jabatan dan menikahkan anak mereka dengan keluarga bangsawan.

Ketika bangsawan tulen mulai khawatir dengan pergerakan itu, pemerintah Perancis mengeluarkan Ordonansi Segur pada 1781, yang melarang siapa pun mendaftar sebagai perwira militer, apabila tidak dapat menelusuri garis keturunan bangsawannya setidaknya selama empat generasi.

Baca juga: Mengapa Penjara Bastille Menjadi Sasaran Pertama Revolusi Perancis?

Golongan Rakyat Jelata

Golongan ketiga merupakan kelompok rakyat jelata yang terdiri dari kelas borjuis dan pekerja.

Sebelum revolusi, sekitar 26,5 juta orang, atau 90 persen populasi Perancis, masuk dalam golongan ini, yang menjadi sasaran eksploitasi dua golongan teratas.

Golongan rakyat jelata terbagi antara kelas menengah yang sedang naik daun atau dikenal sebagai kaum borjuis dan kelas pekerja yang miskin hingga pengangguran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com